Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

Rabu, 7 Februari 2024 15:44 WIB

Burung nuri kabare (Psittrichas fulgidus) (kanan) dan kakatua raja (Probosciger aterrimus) (kiri) bertengger di kayu saat dilepasliarkan di Hutan Adat Isyo, Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Jayapura, Papua, Sabtu 20 Agustus 2022. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 17 satwa jenis aves yaitu dua ekor nuri kabare (Psittrichas fulgidus), tiga ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), delapan ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), tiga ekor nuri bayan (Eclectus roratus), dan seekor kakatua koki (Cacatua galerita). ANTARA FOTO/Sakti Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Sulawesi dan Kepulauan Maluku menjadi salah satu habitat burung endemik yang paling rentan terkikis aktivitas penambangan. Peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mohammad irham, menyebut surface mining alias skema penambangan permukaan, seperti pada tambang nikel, kerap menghilangkan vegetasi yang menjadi rumah tinggal satwa liar.

“Proses penambangan kupas atas itu tentu saja berdampak pada komunitas burung secara umum, tak terkecuali burung endemik,” katanya kepada Tempo, Rabu, 7 Februari 2024.

Kupas atas alias strip mine termasuk metode yang populer diterapkan dalam penambangan terbuka. Istilah kupas datang dari pengangkatan lapisan tanah dan batuan untuk mencari nikel, batu bara, maupun material lainnya di bawahnya. Skema inilah yang biasanya mengurangi tutupan tanaman di suatu lokasi.

Contoh penambangan yang berpotensi mengusik habitat burung, kata dia, bisa dilihat di Sulawesi Tenggara. Sarang-sarang yang bersinggungan dengan tambang berada di sepanjang jalan dari Kota Kolaka sampai Kecamatan Batu Putih, bahkan sampai ke Morowali. Di kantong habitat Kolaka, terdapat beberapa spesies burung endemik Sulawesi, seperti julang sulawesi, bilbong, dan beberapa jenis pergam. Gangguan habitat pun terjadi di area Halmahera, pulau seluas hampir 18 ribu kilometer persegi di Maluku utara.

“Yang duluan terganggu adalah sarang dan sumber pakan burung. Dalam jangka panjang, (gangguan habitat) bisa saja memicu perubahan iklim skala kecil,” tutur Irham.

Advertising
Advertising

Irham berkata lembaganya belum mengukur luasan habitat burung endemik yang terganggu oleh penambangan. Namun, secara logika, pembukaan lahan berpohon berpotensi mengancam habitat burung. “Mestinya ada lokasi-lokasi yang tidak ditambang seluruhnya. Reklamasi juga menjadi salah satu kewajiban tambang setelah selesai.”

Dari catatan Yayasan Madani Berkelanjutan, konsesi nikel Sulawesi Tenggara mencapai 243,3 ribu hektare hingga pertengahan 2023. Sebanyak 73 persen konsesi tersebut menembus area hutan, mayoritas di hutan produksi. Pada periode yang sama, luasan konsesi nikel di Maluku Utara juga menembus 204,85 ribu hektare

Biodiversity and Conservation Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid, sebelumnya menyebut perubahan tutupan hutan sekecil apapun bisa mempengaruhi habitat burung endemik. Padahal, spesies endemik yang wilayah hidupnya terbatas itu tidak boleh diganggu ketika berkembang biak.

“Kalau habitatnya rusak, pasti berdampak juga pada penurunan populasi dalam jangka panjang,” kata Ridha.

Pilihan Editor: Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

2 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

3 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

3 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

4 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

5 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

5 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

8 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

14 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

18 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

31 hari lalu

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.

Baca Selengkapnya