BMKG Sebut Jawa Tengah Masih Berpotensi Hujan Lebat, BRIN Jelaskan Sebabnya

Kamis, 8 Februari 2024 08:45 WIB

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan lebat pada hari ini, Kamis 8 Februari 2024. BMKG memberikan peringatan dini cuaca yang sama untuk 26 provinsi lainnya.

Hujan lebat itu, kata BMKG dikutip dari web.meteo.bmkg.go.id, dapat disertai petir dan angin kencang. Di Pulau Jawa, peringatan dini cuaca ini diberikan kepada DI Yogyakarta dan Jawa Timur, selain Jawa Tengah.

Untuk peringatan dini cuaca yang berlaku 7-9 Februari tersebut, BMKG mengungkap adanya bibit Siklon Tropis 94P terpantau di Laut Karang sebelah utara Autralia. Bibit siklon itu membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Arafuru hingga sekitar lokasi bibit siklon itu.

BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Aceh. Sirkulasi siklonik ini membentuk konvergensi di Samudera Hindia sebelah barat Lampung.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Riau, Lampung, Selat Sunda, Laut Jawa, Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, Kalimantan Utara, Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram, Samudera Pasifik sebelah utara Papua.

Advertising
Advertising

Sementara, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Jawa, Sulawesi bagian tengah hingga selatan, Laut Flores, dan Laut Banda. "Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang konvergensi atau konfluensi tersebut," kata BMKG.


Posisi dan Penyebab Hujan Ekstrem Jawa Tengah

Peneliti di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, menjelaskan pola hujan di Jawa Tengah yang belakangan memicu banjir di sejumlah wilayah itu. Menurut Erma, hujan di Jawa Tengah cenderung merata dan meluas mulai siang.

"Intensitas tinggi atau ekstrem terkonsentrasi di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah," kata dia lewat akun media sosial X, Rabu 7 Februari 2024.

Erma menerangkan, penyebab hujan ekstrem akibat aktivitas penjalaran gelombang atmosfer ekuatorial Rossby yang kuat dari timur ke barat. Lebih spesifik, doktor bidang klimatologi ini menunjuk wilayah 105-120 derajat BT.

Gelombang Rossby, kata dia, telah berperan menambah kelembapan yang tinggi dari Samudera Pasifik menuju wilayah konvergensi di Laut Jawa. "Pahami perilaku hujan ekstrem yang terjadi di Jabodetabek, Jateng, dan Jatim agar kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan," kata Erma lagi.

Pilihan Editor: Disebut-sebut oleh Prabowo-Gibran, Ini Penjelasan Dana Abadi Pendidikan

Berita terkait

Peringatan Dini Cuaca Hari Ini, BMKG Pantau Bibit Siklon di Utara Papua

30 menit lalu

Peringatan Dini Cuaca Hari Ini, BMKG Pantau Bibit Siklon di Utara Papua

BMKG memantau mulai dari bibit siklon tropis sampai kemunculan labilitas lokal kuat di banyak wilayah.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Potensi Hujan, Petir, dan Angin Kencang di Jabodetabek Hari Ini

1 jam lalu

BMKG: Waspada Potensi Hujan, Petir, dan Angin Kencang di Jabodetabek Hari Ini

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Rabu 22 Mei 2024, diwarnai peringatan dini dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Temukan Cara Perpanjang Masa Simpan Produk Pertanian

9 jam lalu

Peneliti BRIN Temukan Cara Perpanjang Masa Simpan Produk Pertanian

Peneliti BRIN mengembangkan perpaduan ozon dan nanobubble untuk mengurangi potensi mikroba pada bahan olahan pertanian.

Baca Selengkapnya

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

10 jam lalu

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

Banjir tetap mungkin terjadi di IKN tapi ...

Baca Selengkapnya

Dasarian Akhir Mei, Curah Hujan di Jawa Barat Masih Tinggi

13 jam lalu

Dasarian Akhir Mei, Curah Hujan di Jawa Barat Masih Tinggi

BMKG memperkirakan curah hujan diJawa Barat meningkat pada sepuluh hari terakhir atau dasarian ketiga Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pegawai Aktif BRIN juga Diminta Kosongkan Rumah Dinas Puspiptek Serpong

13 jam lalu

Pegawai Aktif BRIN juga Diminta Kosongkan Rumah Dinas Puspiptek Serpong

BRIN meminta para pensiunan mengosongkan rumah dinas yang masih dihuni di Kompleks Puspiptek Serpong

Baca Selengkapnya

Gempa M5,2 di Kabupaten Mamberamo Tengah, Skala Getarannya Tembus IV MMI

15 jam lalu

Gempa M5,2 di Kabupaten Mamberamo Tengah, Skala Getarannya Tembus IV MMI

Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, diguncang lindu berkekuatan M5,2, siang tadi, Selasa, 21 Mei 2024. BMKG pastikan tidak ada tsunami dan aftershock.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

17 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

BNN Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Kampus di Jakarta Timur jadi Titik Jemput Paket

17 jam lalu

BNN Ungkap Peredaran Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa, Kampus di Jakarta Timur jadi Titik Jemput Paket

BNN menangkap pengedar narkoba jenis ganja saat menjemput paket itu di sebuah kampus di Jakarta Timur. Enjot alias JL.

Baca Selengkapnya

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

19 jam lalu

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.

Baca Selengkapnya