Tragedi di Medan Zoo, Harimau Sorik Alami Kerusakan Kronis Multiorgan

Jumat, 16 Februari 2024 15:21 WIB

Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang sakit parah berada di dalam kandang yang terbengkalai di Medan Zoo, Medan, Sumatera Utara, Senin, 15 Januari 2024. Kebun binatang dengan luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai dan tidak terawat. ANTARA FOTO/Yudi

TEMPO.CO, Jakarta - Harimau bernama Sorik koleksi Medan Zoo, Sumatera Utara, akhirnya menyusul mati pada 13 Februari 2024. Sorik adalah harimau kelima yang mati di bonbin itu sejak 6 November lalu.

Hasil nekropsi (autopsi) atas jasad harimau berumur 12,5 tahun itu menunjuk sebab kematian karena rusaknya organ paru-paru, jantung, hati, dan ginjal. Sang raja hutan divonis mengalami kerusakan multiorgan kronis atau telah berlangsung lama.

"Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Evaluasi pada November 2023," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko, kepada TEMPO lewat aplikasi perpesanan WhatsApp, Rabu 15 Februari 2024.

Satyawan menambahkan, "Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk memperoleh diagnosa defenitif (pasti) terhadap sampel yang telah diambil dan dikirim ke laboratorium."

Dalam informasi yang dibagikan sebelumnya disebutkan lima harimau koleksi Medan Zoo, terdiri dari 3 Harimau Sumatera dan 2 Harimau Benggala, mati karena sakit dan tidak bisa dipulihkan (infausta). Sorik dan yang lainnya tak terselamatkan meski KLHK telah melakukan pemeriksaan medis dan laboratoris, termasuk pengobatan dan perawatan intensif, terhadap seluruh 11 harimau yang ada di Medan Zoo.

Advertising
Advertising

"Pada kematian pertama Harimau Sumatera pada 6 November 2023, Direktorat Jenderal KSDAE telah menurunkan Tim Evaluasi Insidentil," kata Satyawan mengungkapkan.

Satyawan mengungkap bahwa KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) dan mitra yang lain telah mendorong pemenuhan standar pengelolaan dan pemeliharaan satwa liar yang ada di kebun binatang milik Perusahaan Umum Daerah Kota Medan tersebut.

Ini terutama setelah ditemukannya fakta pada April tahun lalu bahwa pengelolaan satwa di Medan Zoo belum memenuhi standar pengelolaan lembaga konservasi, terutama pemenuhan animal walfare (kesejahteraan satwa). Termasuk di dalamnya fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.

Relawan membersihkan kandang satwa yang terbengkalai di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Rabu, 24 Januari 2024. Kebun binatang ini viral sejak dikabarkan sejumlah satwa di antaranya harimau berada dalam kondisi memprihatinkan. ANTARA/Yudi

Mundur ke belakang lagi, saat penilaian pertama pada tiga tahun pertama berdirinya, atau pada 2012 lalu, Medan Zoo juga telah mendapat rekomendasi agar memperbaiki pemenuhan standar pengelolaan sebagai sebuah lembaga konservasi.

Menurut Satyawan, KLHK telah membantu memperbaiki sebanyak sembilan kandang harimau. Renovasi berupa perbaikan lantai kandang tidur, mengganti papan tempat tidur, membuat kolam untuk mandi, dan pengecatan pagar kandang tidur. Dilakukan pula penambahan kanopi untuk menjaga agar kandang tidur tersebut tetap kering dan nyaman untuk harimau saat musim hujan.

Sedangkan PKBSI, kata Satyawan, membantu penyediaan pakan untuk seluruh satwa yang ada di Medan Zoo. PKBSI juga menempatkan 2 keeper dan 1 pengawas untuk membantu operasional pengelolaan satwa di Medan Zoo. Bersama Balai Besar KSDA Sumatera Utara dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia menempatkan dokter hewan untuk terus memantau seluruh kondisi satwa di Medan Zoo secara harian.

"Dokter hewan merawat dan mengobati intensif khususnya bagi Harimau Sumatera dan Harimau Benggala," kata Satyawan.

Terpisah, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menyorot manajemen Medan Zoo telah gagal membiakkan harimau. Seperti dikutip dari ANTARA, dia menyatakan menyesalkan kematian terjadi saat belum ada lagi kelahiran harimau di kebun binatang itu sejak yang terakhir pada 2018 lalu.

Sebelumnya, menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini ramai mendulang kecaman di media sosial karena penggalan kalimat pernyataannya: 'kalau mati harimaunya salah siapa gitu? Masa nggak boleh mati'.

Pilihan Editor: Di Gunung Marapi, Guru Besar Ini Tunjukkan Bagaimana Abu Vulkanik Menyuburkan Tanah

Berita terkait

Paman Bobby Nasution Bantah Ambil Formulr di PDIP, Fokus Jalankan Tugas ASN

2 jam lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Ambil Formulr di PDIP, Fokus Jalankan Tugas ASN

Benny Sinomba Siregar yang juga paman Wali Kota Medan Bobby Nasution membantah kabar bahwa dirinya telah mengambil formulir di PDIP

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Resmi Jadi Kader Gerindra Sekaligus Daftar Bacalon Pilgub Sumut

7 jam lalu

Bobby Nasution Resmi Jadi Kader Gerindra Sekaligus Daftar Bacalon Pilgub Sumut

Wali Kota Medan Bobby Nasution telah resmi mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Gerindra atau menjadi kader Gerindra.

Baca Selengkapnya

MA Kabulkan Uji Materiil, KLHK Kaji Tindakan Hukum terhadap Pembakaran Lahan di Perkebunan Tebu Lampung

14 jam lalu

MA Kabulkan Uji Materiil, KLHK Kaji Tindakan Hukum terhadap Pembakaran Lahan di Perkebunan Tebu Lampung

KLHK mengkaji upaya hukum terhadap praktik pembakaran lahan dalam aktivitas panen di perkebunan tebu di Provinsi Lampung.

Baca Selengkapnya

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

2 hari lalu

Gakkum KLHK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Berupa Sisik Trenggiling di Bukittinggi

Balai Penegakkan Hukum KLHK Wilayah Sumatera menetapkan tiga tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi berupa 7,74 kilogram sisik trenggiling.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 hari lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

3 hari lalu

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

Belum lama Benny Sinomba Siregar ditunjuk ponakannya, Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Kota Medan. Dikabarkan ia membantah siap maju Pilwakot Medan.

Baca Selengkapnya

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

3 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

3 hari lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

Kabar paman Bobby Nasution melamar ke PDIP untuk maju di Pemilihan Wali Kota Medan dibantah.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

3 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

3 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya