Kendaraan Otomatis Inovasi ITB AGV CTT Diluncurkan di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong

Minggu, 25 Februari 2024 10:18 WIB

Automated Guided Vehicle Combine Terminal Tractor (AGV CTT), kendaraan otomatis inovasi ITB, diluncurkan di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong, Surabaya, Jumat, 23 Februari 2024. (ITB)

TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan otomatis karya Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mitra, Automated Guided Vehicle Combine Terminal Tractor (AGV CTT), diluncurkan di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong, Surabaya, 23 Februari 2024.

Karya ini merupakan kolaborasi riset ITB, LPDP, PT Pelindo, PT INKA, PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Terminal Petikemas Teluk Lamong, PT Pelindo Jasa Maritim Bima, dan PT Cinovasi.

AGV CTT adalah kendaraan otomatis yang dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas. Kendaraan ini dapat mengangkut dan menempatkan peti kemas dari dan ke kapal tanpa bantuan manusia.

AGV CTT merupakan kontribusi
ITB untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas logistik di Indonesia, khususnya saat ini di sektor pelabuhan. Mengingat pelabuhan merupakan pintu gerbang bagi perdagangan global yang memiliki tantangannya sendiri, seperti kepadatan lalu lintas logistik, ketepatan waktu pengiriman, dan biaya operasional yang meningkat. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang inovatif dan efisien. Teknologi otomatisasi AGV CTT menjadi solusi dari tantangan itu.

AGV CTT memiliki berbagai keunggulan, di antaranya dapat beroperasi tanpa memerlukan operator, dapat menghemat waktu dan biaya bongkar muat peti kemas, dapat memindahkan peti kemas dengan tingkat presisi yang tinggi karena dilengkapi pendeteksi objek yang sensitif dan navigasi yang baik.

Advertising
Advertising

Selain itu, AGV CTT dibekali ground control system agar operasional dapat dipantau dan dikontrol dengan mudah dari jauh. Kendaraan ini pun dilengkapi sistem keselamatan yang canggih.

Adapun peneliti ITB yang terlibat dalam pengembangan AGV CTT, yakni Yul Yunazwin Nazaruddin sebagai ketua, dan Augie Widyotriatmo sebagai anggota. Penelitian ini juga dibantu oleh tiga asisten peneliti dari ITB.

Yul Yunazwin Nazaruddin mengatakan, tim peneliti melihat potensi pengembangan dan penerapan lanjutan dari AGV CTT ini. Hal itu meliputi peningkatan fungsionalitas seperti penambahan fitur-fitur baru yang dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kinerja operasional secara keseluruhan. Ke depannya, AGV CTT pun memungkinkan diiintegrasikan dengan sistem AI yang lebih canggih, pengembangan algoritma navigasi yang lebih cerdas, atau peningkatan kemampuan manuver di lingkungan terminal yang kompleks.

Selain itu, potensi lainnya adalah ekspansi ke aplikasi lain. "Selain aplikasi di terminal, tim peneliti melihat potensi untuk mengembangkan AGV CTT untuk digunakan dalam konteks logistik dan distribusi lainnya, seperti gudang atau pusat distribusi. Hal ini akan memperluas potensi pasar dan memungkinkan AGV CTT untuk memberikan dampak yang lebih luas dalam rantai pasok secara keseluruhan," kata melalui keterangan tertulis, Ahad, 25 Februari 2024.

Tim peneliti pun melihat potensi pengembangan model bisnis baru yang dapat mendukung pengembangan dan penerapan AGV CTT di masa depan hingga penelitian lebih lanjut tentang keamanan sistem otonom, pengembangan teknologi sensor yang lebih canggih, atau penelitian tentang interaksi antara AGV CTT dan lingkungannya.

Ia berharap dapat melanjutkan kolaborasi dengan mitra industri, institusi riset, dan pemerintah dalam upaya mengembangkan dan menerapkan AGV CTT lebih luas. Kolaborasi tersebut akan memungkinkan pertukaran pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dalam pengembangan teknologi otonom.

Dengan mengikuti strategi ini, tim peneliti yakin bahwa AGV CTT memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang signifikan dalam industri transportasi dan logistik di masa mendatang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

5 jam lalu

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.

Baca Selengkapnya

UKT Melambung dan Cara Download Video YouTube Biar Bebas Paket Internet di Top 3 Tekno

9 jam lalu

UKT Melambung dan Cara Download Video YouTube Biar Bebas Paket Internet di Top 3 Tekno

Selain tentang UKT dan cara download video Youtube di ponsel itu, ada juga kelemahan teknologi Starlink.

Baca Selengkapnya

UKT Bisa Hanya 20-30 Persen, Dosen SBM ITB Usulkan Kuliah Daring Berjejaring

9 jam lalu

UKT Bisa Hanya 20-30 Persen, Dosen SBM ITB Usulkan Kuliah Daring Berjejaring

Dosen SBM ITB Donald Crestofel Lantu mengutarakan usulnya agar biaya UKT tak mahal, kampus bisa gelar kuliah secara daring.

Baca Selengkapnya

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

1 hari lalu

Gerhana Satelit Juga Bisa Lemahkan Layanan Starlink, Fenomena Apa Itu?

Pakar ITB ungkap tiga kelemahan layanan Starlink, salah satunya kondisi ketika panel satelit tak bisa menangkap sinar matahari.

Baca Selengkapnya

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

1 hari lalu

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

Protes kenaikan UKT terus terjadi di sejumlah PTN, antara lain di UI, UGM, Unri, Unsoed, ITB, USU, dan IAIN Syarif Hidayatullah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

3 hari lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

4 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

4 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

5 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

5 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya