Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Rabu, 28 Februari 2024 20:00 WIB

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Metode kejahatan siber di masa kini semakin beragam, dan berkembang. Temuan terbaru dari Crowd Strike mencatat bahwa pelaku kejahatan siber memanfaatkan identitas korban untuk dieksploitasi. Data pribadi itu digunakan pelaku supaya bisa membuka akses ke platform maupun aplikasi yang ingin mereka bobol.

Berdasarkan rilis resmi yang diterima TEMPO, edisi tahunan ke-10 dari Crowd Strike menyoroti lebih dari 230 kelompok pelaku kejahatan siber sejak tahun lalu hingga kini. Beberapa temuan menjelaskan kalau tren kejahatan siber sudah banyak mengalami perubahan dan pembaruan.

Crowd Strike juga melihat perkembangan dan kecanggihan dari metode kejahatan siber yang dilakukan pelaku dengan skala global. Metode terbaru ini, memungkinkan pelaku kejahatan siber tidak perlu waktu lama untuk meretas perangkat korban, hanya hitungan menit.

"Terdapat peningkatan dramatis pada kecepatan serangan dan ini mengkhawatirkan, kami mencatat kalau pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh," ucap Head of Counter Adversary Operations Crowd Strike, Adam Mayers, dikutip dari rilis.

Adam menjelaskan, pelaku kejahatan siber membidik cloud dengan memanfaatkan data identitas yang valid. Data itu didapatkan pelaku dari pengguna yang tidak mengamankan identitas pribadinya dengan masif. Akhirnya, para peretas bisa dengan mudah mengetahui seluruh informasi soal pengguna.

Advertising
Advertising

Setelah data pribadi didapat, pelaku kejahatan siber bakal lebih mudah untuk meretas dan menyelinap ke dalam cloud atau perangkat yang disusupinya. Menurut Adam, cara menangani kondisi ini sangat sulit, sebab tim keamanan tidak bisa menemukan siapa pelakunya, karena data yang digunakan adalah milik korban.

"Laporan yang kami temukan menunjukkan gangguan cloud meningkat secara umum sebesar 75 persen, dengan kasus cloud-conscious yang melonjak hingga 110 persen dari tahun ke tahun," ucap Adam.

Pada tahun lalu, Crowd Strike menemukan berbagai modus rahasia dari kelompok pelaku kejahatan siber. Mereka menarget para pebisnis di setiap sektor di seluruh dunia. Tidak menutup kemungkinan, kondisi ini bakal berlanjut untuk tahun ini. "Kami terus bereksperimen untuk meningkatkan kesuksesan keamanan siber," kata Adam.

Pilihan Editor: Tanah Longsor Terjang Pengguna Jalan di Luwu, Temuan Korban Meninggal Bertambah

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

8 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

8 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

9 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

14 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

20 hari lalu

Cara Menonaktifkan dan Menghapus Akun GetContact

Akun yang terdaftar dalam GetContact dapat dihapus secara permanen dengan cara mudah.

Baca Selengkapnya

Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

21 hari lalu

Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

Proyek Nimbus adalah proyek komputasi cloud atau awan milik pemerintah dan militer Israel yang bekerja sama dengan Google dan Amazon.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

21 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

21 hari lalu

Pahami Soal Hak Privasi, Pelakunya Bisa Kena Sanksi Penjara 5 Tahun dan Denda Maksimal Rp 5 Miliar

Seorang prajurit TNI dituduh langgar privasi ketika memotret penumpang kereta api tanpa izin. Apa arti hak privasi dan bagaimana sanksi pelakunya?

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

22 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

22 hari lalu

3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, ESET, menemukan tiga aplikasi yang sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya