Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Kamis, 29 Februari 2024 16:58 WIB

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El Nino moderat di Indonesia akan berakhir pada Februari 2024. Sedangkan, pada Maret 2024, El Nino masih terjadi, tetapi sudah lemah dan semakin menuju netral.

“Meskipun kecenderungan grafiknya menurun, (El Nino) pada level moderat hingga Desember (2023), Januari dan Februari 2024,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar bertajuk “Kapan Awal Musim Hujan 2023/2024 di Indonesia?” pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

Sementara itu, Proyek Nirlaba Kapasitas Penilaian (ACAPS) memprediksi El Nino akan berlanjut setidaknya hingga Juni 2024. El Nino yang dimulai pada Juli-Desember 2023 telah memicu kekeringan, gelombang panas, dan kebakaran hutan di banyak belahan dunia, seperti di Amerika Selatan bagian utara dan tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik.

Seperti diketahui, El Nino merupakan anomali kenaikan suhu permukaan laut yang menyebabkan musim kemarau lebih ekstrem dibandingkan biasanya. Akibatnya, produksi sektor pertanian mengalami drastis, termasuk beras.

Sementara para peneliti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) melalui laman NOAA Climate.gov memperkirakan La Nina akan terjadi pada Februari 2024. Akan tetapi, mereka menyebut El Nino masih terjadi di wilayah Samudra Pasifik.

Advertising
Advertising

Mereka menduga 79 persen transisi El Nino ke ENSO akan terjadi pada April-Juni 2024. Sedangkan 55 persen kemungkinan kawasan Samudra Pasifik akan bertransisi ke La Nina.

Adapun La Nina ditandai dengan embusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat di sepanjang khatulistiwa lebih kuat dari biasanya.

Kondisi itu memaksa massa air laut ke arah barat, sehingga suhu muka laut di Pasifik timur lebih dingin. Bagi Indonesia, risiko hujan, banjir, dan badai tropis akan lebih tinggi.

ACAPS juga memperkirakan anomali suhu dan curah hujan terkait El Nino akan berlangsung selama kuartal pertama dan kedua tahun 2024, khususnya di wilayah tropis dan subtropis.

Antara Januari-Juni 2024, anomali curah hujan akibat El Nino biasanya tercatat di Afrika bagian selatan (kondisi kering), Asia Tengah (kondisi basah), Pasifik, Amerika Latin bagian utara, serta Asia Tenggara dan Asia Selatan (kering/basah).

Berikutnya, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memprediksi El Nino akan berlanjut hingga April 2024. Hal itu akan memperburuk cuaca dan kejadian iklim ekstrem, seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan.

Prediksi curah hujan dalam tiga bulan mendatang serupa dengan dampak umum El Nino, termasuk curah hujan tinggi di kawasan Tanduk Besar Afrika, cekungan Parana/La Plata di Amerika Selatan, Amerika Utara, di sebagian Asia Tengah dan Asia Timur, serta di sepanjang utara khatulistiwa Pasifik.

Curah hujan di bawah normal diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian utara, sebagian besar wilayah Australia, Asia Tenggara (sebagian besar wilayah Indonesia, Papua Nugini, dan Filipina), serta di kepulauan Samudra Pasifik bagian selatan sekitar 30 derajat lintang utara.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: Pemerintah Sebut Lonjakan Harga Beras Akibat El Nino, Ekonom: Sesat Pikir, Absurd

Berita terkait

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

12 jam lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

14 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

14 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

1 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

3 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

4 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

4 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

5 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

6 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya