Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Kamis, 29 Februari 2024 19:11 WIB

Alat pemantau kondisi air laut Arhea saat diuji di perairan sekitar Pulau Pramuka. (Dok.Tim Riset Unpad)

TEMPO.CO, Bandung - Tabung pemantau kondisi air laut Arhea, singkatan dari Advanced Drifter GPS Oceanography Coverage Area, masuk daftar pemenang ajang '115 Inovasi Indonesia 2023' gelaran Business Innovation Center. Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

“Tahun lalu diserahkan ke negara Fiji sebanyak satu unit sebagai bagian dari kerja sama dengan UNDP,” kata ketua tim riset dari Departemen Ilmu Kelautan Unpad, Noir P. Purba, Kamis 29 Februari 2024.

Arhea merupakan pengembangan yang lebih maju dari alat sejenis yang dinamakan Drifter GPS Oceanography Coverage Area atau disingkat Rhea. Kedua alat pemantau kondisi air laut, juga danau, atau waduk, itutelah diganjar penghargaan Kompetisi Inovasi Jawa Barat 2022.

Apakah pemerintah Indonesia telah menggunakannya seperti Fiji? ”Wah, pertanyaan sulit ini,” kata Noir sambil tertawa.

Pembuatan Arhea dengan harga jual Rp 150 juta itu melibatkan PT Robo Marine Indonesia di Bandung serta sokongan dana hibah dari United Nations Development Programme (UNDP) khusus untuk negara kepulauan. Berupa tabung sepanjang 1 meter dan berdiameter 144 milimeter, Arhea yang berbobot 15 kilogram ini memiliki kemampuan menyelam hingga 200 meter.

Advertising
Advertising

Di dalam tabung berbahan aluminium alloy itu dipasangi berbagai sensor, baterai, penyimpan data, global positioning system (GPS), serta sistem komunikasi lewat radio dan satelit.

Sensor yang dipasang sesuai kebutuhan pengguna, bisa untuk mengukur parameter atmosfer seperti suhu udara dan kelembapan. Sementara parameter di dalam air seperti untuk mengetahui kondisi salinitas atau kadar garam air laut, derajat keasamaan (pH), suhu air, oksigen terlarut (DO), dan kekeruhan.

"Waktu pengukuran oleh sensor bisa diatur pengguna, misalnya per 5 menit, 30, atau 60 menit," kata Noir menjelaskan.

Data yang disimpan kemudian dikirimkan via satelit, lalu diterima oleh Pusat Data Kelautan Terintegrasi yang dikembangkan oleh tim riset. Data yang dikumpulkan itu bisa digunakan oleh pihak yang terkait erat dengan laut, misalnya Kantor Dinas Kelautan, lembaga riset, atau institusi lain, "Misalnya untuk mengetahui keberadaan ikan dan memetakan areanya."

Sebelum mencapai batas jarak terdalam, sensor akan memberi sinyal agar alat segera naik dengan dorongan mesin rotor yang dipasang di bagian dasar tabung. Sampai di permukaan air, dari dalam tabung akan mengirimkan data, dan setelah data terkirim, akan turun lagi ke kedalaman laut.

Noir menerangkan, alat telah dirintis sejak 2016. Tim riset lalu menguji coba kedua alat itu sekaligus melakukan pengumpulan data di Pulau Pramuka, Jakarta, dan perairan sekitar Pantai Pangandaran, Jawa Barat. "Agar tidak mudah kembali ke daratan, penempatan alatnya harus di laut lepas," kata dia.

Kini tim peneliti sedang mengajukan proposal ke Direktorat Pendidikan Tinggi untuk lebih mengembangkan Arhea. Noir mengungkap, yang nanti dikembangkan adalah sistem dan sensor yang lebih disesuaikan dengan isu pemanasan global.

Menurutnya, keadaan laut di Indonesia sedang tidak baik-baik saja sehingga butuh bantuan analisis data yang kontinyu. Bahkan, perubahan iklim disebutkan telah membuat Indonesia rugi triliunan rupiah.

“Nah kalau ada data, tentunya hal tersebut bisa dimitigasi,” ujar Noir sambil menambahkan, Arhea dibuat untuk mengukur dan memberikan data kepada pemerintah. “Paling tidak, harapan saya, industri dalam negeri bisa masuk ke laut karena di sini ada masalah. Arhea dapat menjadi contoh nyata untuk pengembangannya,” katanya.

Pilihan Editor: Angkatan Udara Amerika Uji 3 Pesawat Listrik Cari Kandidat Jeep Terbang

Berita terkait

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

3 jam lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

1 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

3 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

4 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

4 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

5 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

6 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya