Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Reporter

Antara

Editor

Avit Hidayat

Sabtu, 2 Maret 2024 07:38 WIB

Petani usai melakukan transaksi digital dengan mengunakan mobile BCA di sebuah pertanian lahan kosong di Jakarta, Senin, 29 November 2021. Mencermati digitalisasi teknologi yang kini semakin dibutuhkan, BCA terus bergerilya menawarkan beragam kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi finansial, khususnya dalam menyongsong era new normal saat ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Kupang - Organisasi masyarakat sipil Plan Indonesia dan Citi Indonesia tengah mengembangkan program mencetak petani muda atau petani milenial di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Program ini diinisiasi bersama pemerintah kabupaten setempat sebagai upaya meningkatkan kesehjateraan masyarakat, terutama anak muda perempuan.

Program yang dinamai Youth-Led Agri-Food itu dimulai untuk mendorong anak muda—khususnya anak perempuan muda—untuk ikut dalam budidaya tanaman hortikultura. Terlebih produk tanaman hortikultura sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan Kabupaten Timor Tengah Selatan. “Kami ingin agar kelak tanaman hortikultura seperti bawang, bisa kami poroduksi dari cikal program ini,” ucap penjabat Bupati Timor Tengah Selatan Seperius Edison Sipa seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 1 Maret 2024.

Pertanian bagi anak muda ini bakal dirintis di sebuah lahan pertanian dengan luas sekira satu hektare di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan. Di sana program Youth-Led Agri-Food dijalankan dengan mengajak anak muda menanam cabai dan berbagai jenis tanaman untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Pemilihan cabai diharapkan dapat membantu menekan inflasi di daerah itu.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi di kabupaten tersebut dengan besaran 5,71 persen. Data tersebut merupakan inflasi Februari 2024 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki menyumbang inflasi 1,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,61 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 4,56 persen.

Seperia berharap cabai yang dirintis program Plan Indonesia dan Citi Indonesia diharapkan bakal mampu memasok kebutuhan pasar di Kecamatan Soe, wilayah ibu kota kabupaten tersebut. Para kaum muda di kabupaten tersebut juga diharapkan bisa memanfaatkan peluang dengan mengelola lahan kosong agar bisa ditanami tanaman hortikultura.

Tujuan besarnya yakni dapat menghasilkan pemasukan bagi anak muda lokal demi peningkatan ekonomi. "Anak-anak muda sekarang ini lebih suka cari kerja di luar, padahal peluang di daerah itu sangat bagus jika bisa mengelola lahan kosong untuk menghasilkan uang, tanpa harus bepergian ke luar daerah seperti merantau keluar negeri untuk bekerja,” ujar dia.

Citi Indonesia merupakan bagian dari Citibank Indonesia yang acapkali mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program hibah. Pada 2022, mereka sempat menggandeng Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk meningkatkan kapasitas anak muda. Mereka, saat itu menggelontorkan Rp. 12 miliar untuk inisiasi Pathways to Progress, sebuah program pengentasan pengangguran.

Adapun Plan Indonesia yakni Yayasan Plan International Indonesia, organisasi pembangunan dan kemanusiaan untuk mempromosikan hak-hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Mereka telah berdiri sejak 1969 dan mensponsori sedikitnya 36 ribu anak-anak atau anak perempuan kaum marjinal. Program mereka lebih banyak berada di Nusa Tenggara Timur dan beberapa provinsi lainnya.

Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari menyatakan program yang mereka rintis akan memberi pelatihan kepada sedikitnya 400 petani muda di 25 desa yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten. Mereka akan dilatih cara bertani, mengelola peternakan, dan pelbagai keterampilan lain. “Pelatihan yang memang dibutuhkan untuk merintis usaha suplai makanan yang ramah lingkungan,” kata dia.

ANTARA

Baca Juga: Harga Pangan Terus Naik Jelang Ramadan, Beras Tembus Rp 17 Ribu per Kilogram

Berita terkait

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

4 jam lalu

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

2 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

2 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

9 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

13 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

15 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

16 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

21 hari lalu

Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.

Baca Selengkapnya

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

49 hari lalu

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.

Baca Selengkapnya