Ambisi Arab Saudi Jadi Pusat Teknologi, Resmikan Pusat AI dan Gelontorkan Dana Miliaran Dolar AS

Sabtu, 2 Maret 2024 10:01 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi serius mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Pada Selasa 20 Februari lalu, mereka telah meluncurkan pusat kecerdasan buatan untuk media. Selain itu, mereka juga bertekad untuk menjadi pusat kecerdasan buatan dunia menyaingi Amerika Serikat.

Menteri Media Arab Saudi Salman bin Yousef Al-Dosary dan Presiden Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Arab Saudi (SDAIA) Dr Abdullah bin Sharaf Al-Ghamdi meluncurkan Pusat Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk Media dan Kamp Masa Depan Kecerdasan Buatan Generatif untuk Media.

Dilansir dari english.aawsat.com, kedua peluncuran program tersebut bertujuan untuk meramalkan masa depan kecerdasan buatan dan aplikasinya dalam segala bentuk media dengan cara yang meningkatkan posisi Kerajaan sebagai negara terdepan di bidang data AI untuk mencapai tujuan Visi 2030 Kerajaan.

Dua hari setelah peluncuran tersebut, Kepala Dana investasi Publik (PIF) Arab Saudi memperkenalkan kerajaan sebagai pusat potensial untuk aktivitas kecerdasan buatan di luar Amerika Serikat, dengan merujuk pada sumber daya energinya dan kapasitas pendanaannya.

"Kami cukup baik posisinya untuk menjadi pusat kecerdasan buatan di luar AS," kata Gubernur PIF Yasir Al-Rumayyan, saat berbicara di acara investasi di Miami yang disponsori oleh dana kekayaan kedaulatan, dikutip dari reuters.com,

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Rumayyan mengatakan bahwa proyeksi tersebut sangat mungkin terlaksana mengingat kecerdasan buatan akan banyak mengonsumsi energi. Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan negara yang memimpin soal sumber daya energi, baik energi fosil maupun energi terbarukan.

Rumayyan menyatakan bahwa Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di dunia, juga memiliki kemauan politik untuk mewujudkan proyek-proyek kecerdasan buatan dan dana yang cukup untuk mendukung perkembangan teknologi tersebut.

Teknologi kecerdasan buatan menggunakan kumpulan ribuan chip dalam pusat data besar untuk melatih algoritma agar dapat menyelesaikan tugas-tugas. Biaya listrik perusahaan teknologi telah melonjak karena mereka bersaing untuk membangun model AI yang semakin canggih dan meluncurkan produk generatif untuk miliaran pengguna.

Rumayyan mengatakan bahwa PIF mengalokasikan lebih dari 70 persen dari dana tersebut untuk proyek-proyek dan investasi di dalam Arab Saudi dan menargetkan alokasi internasional sebesar 20 persen hingga 25 persen ke depannya. Menurutnya, sekitar 40 persen dari investasi internasional dana tersebut berada di Amerika Serikat.

Saat ini, PIF telah mengeluarkan dana sekitar 40 sampai 50 miliar dolar AS per tahun untuk ambisi tersebut. Menurutnya, angka tersebut diperkirakan akan mencapai 70 miliar dolar amerika pertahun pada 2025 hingga 2030. Upaya tersebut dilakukan untuk menjadikan Arab Saudi sebagai pusat kecerdasan buatan dunia.

ANANDA RIDHO SULISTYA | REUTERS

Pilihan Editor: Pusat AI Diluncurkan Pemerintah Arab Saudi, Apa Saja Tujuannya?

Berita terkait

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

1 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

2 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

5 jam lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

6 jam lalu

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

16 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

18 jam lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

18 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

19 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

23 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya