Bolak Balik Dikepung Banjir, Tata Ruang Kota Semarang Disorot

Jumat, 15 Maret 2024 07:06 WIB

Warga menaiki becak untuk menembus banjir yang merendam di ruas jalan kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Sejumlah ruas jalan di wisata cagar budaya nasional yang memiliki julukan 'Little Netherland' yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada abad ke-18 tersebut terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-70 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Selasa malam. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Semarang - Banjir yang mengepung Kota Semarang sejak Rabu malam hingga sepanjang Kamis, 13-14 Maret 2024, dinilai bukan hanya karena cuaca hujan ekstrem. Cuaca ekstrem hanyalah satu komponen dari banyak faktor yang memicu banjir di Kota Semarang.

“Sangat jarang yang kemudian melihat secara holistik penyebab terjadinya banjir,” ujar pakar perencanaan wilayah dan kota di Universitas Islam Sultan Agung Kota Semarang, Mila Karmila, pada Kamis, 14 Maret 2024.

Mila melihat, kini setiap kali terjadi banjir sering dikaitkan dengan faktor cuaca ekstrem yaitu curah hujan melebihi normal. Padahal, menurut dia, persoalan banjir seharusnya dilihat dari hulu ke hilir sehingga penanganannya akan terintegrasi.

“Jika di hulu yang merupakan kawasan tangkapan air, namun saat ini fungsinya sudah banyak berubah dengan banyaknya bangunan,” kata dia mencontohkan.

Dia mencatat perubahan guna lahan terbangun di Kota Semarang selama 20 tahun mengalami peningkatan dari 20 persen pada 2009 menjadi 50 persen sepuluh tahun kemudian. Sebaliknya untuk lahan non terbangun, dari 80 persen pada 2009 menjadi 50 persen pada 2019.

Advertising
Advertising

“Artinya kawasan tangkapan air berubah sehingga tidak ada lagi daerah resapan jika terjadi curah hujan tinggi,” ujar Mila sambil menambahkan yang terjadi kemudian adalah air limpasan akan langsung mengalir ke kawasan di bawah. "Lantas berakibat luapan air yang tidak dapat ditampung baik oleh saluran drainase maupun badan air seperti kanal banjir barat atau timur," kata dia lagi.

Kota Semarang disebutnya merupakan daerah yang berkontur, memiliki wilayah pesisir serta dataran tinggi. Kondisi itu, kata Mila, seharusnya menuntut perencanaan tata ruang berbasis bencana.

Kawasan bawah atau pesisir harus diperhatikan terlebih karena ketinggian muka tanah kini di bawah muka air. “Pembangunan yang masif akan semakin memperparah penurunan tanah dan akibatnya pada luapan air laut ke daratan juga menjadi semakin mudah,” tuturnya.

Dia menyarankan, pengendalian pembangunan di kawasan pesisir memperhatikan daya dukung dan daya tampung. "Sehingga permasalahan yang seringkali terjadi seperti banjir dapat diantisipasi bahkan dihentikan.”

Banjir yang melumpuhkan Kota Semarang bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya banjir serupa langganan terjadi. Hampir setiap musim penghujan datang disertai adanya banjir. Sementara ketika kemarau wilayah pesisir kerap direndam rob atau luapan air laut yang pasang.

Pilihan Editor: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran, Fenomena 20 Tahun Sekali

Berita terkait

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

10 jam lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

1 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

1 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

2 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

2 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

3 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

3 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

3 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya