Kasus Boeing 787 Menukik Tajam, Maskapai Diminta Memeriksa Sakelar di Kursi Pilot

Reporter

Editor

Erwin Prima

Minggu, 17 Maret 2024 13:12 WIB

Gambar kerusakan pada langit-langit pesawat pasca insiden Boeing 787 LATAM Airlines di Auckland, Selandia Baru, 11 Maret 2024, dalam gambar yang diperoleh dari media sosial. (Reuters)

TEMPO.CO, Washington - Boeing pada hari Jumat, 15 Maret 2024, mengatakan kepada maskapai penerbangan yang mengoperasikan Boeing 787 Dreamliners untuk memeriksa sakelar dek penerbangan setelah kasus menukik tajam mendadak di udara yang dialami pesawat 787 LATAM Airlines yang menyebabkan lebih dari 50 orang terluka.

The Air Current, sebuah publikasi industri penerbangan, melaporkan pada hari Rabu bahwa pergerakan kursi dek penerbangan adalah fokus utama penyelidikan penerbangan hari Senin tersebut.

Boeing mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan dengan mengingatkan operator akan buletin layanan tahun 2017 yang merinci instruksi untuk memeriksa dan memelihara sakelar kursi dek penerbangan.

“Kami merekomendasikan operator melakukan inspeksi pada kesempatan pemeliharaan berikutnya,” kata Boeing sebagaimana dikutip Reuters, Jumat.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas insiden pesawat LATAM, pihaknya telah membentuk dewan ahli untuk meninjau pesan yang dikirimkan Boeing kepada maskapai penerbangan tentang perlunya memeriksa sakelar setelah insiden tersebut.

Advertising
Advertising

FAA mengatakan pihaknya tidak mengharuskan Boeing untuk mendapatkan persetujuan badan tersebut sebelum mengirimkan pesan tersebut.

FAA mengatakan proses tersebut akan mencakup peninjauan buletin layanan tahun 2017 terkait saklar di kursi pilot dan akan memberikan masukan kepada Boeing. “Badan tersebut akan terus memantau situasi dengan cermat,” kata FAA.

Pesawat, yang sedang menuju dari Sydney ke Auckland pada hari Senin, tiba-tiba jatuh sebelum kembali stabil, menyebabkan penumpang terlempar ke kabin.

LATAM bermarkas di Chile dan penerbangan yang membawa 263 penumpang dan sembilan awak itu dijadwalkan melanjutkan penerbangan ke Santiago setelah singgah di Auckland.

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menyita perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan dari penerbangan tersebut, yang akan memberikan informasi tentang percakapan antara pilot dan pergerakan pesawat.

Pilihan Editor: Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

5 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

6 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

7 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

12 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

13 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

13 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

14 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya