Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya

Senin, 18 Maret 2024 10:40 WIB

Warga menyaksikan jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Semarang kembali terendam banjir di beberapa titik. Banjir diakibatkan oleh curah hujan yang tidak terkendali. Hujan turun dengan intensitas sedang ke tinggi selama beberapa hari.

Lokasi yang selalu menjadi langganan banjir Kota Semarang adalah jalur pantai utara Jawa atau Pantura Jalan Kaligawe. Lokasi tersebut selalu banjir ketika hujan curah tinggi dan air laut pasang. Saat ini, lokasi tersebut dalam proses peninggian dataran untuk mencegah banjir. Namun, air tetap merendam akses menuju pusat Kota Semarang dari arah Kabupaten Demak tersebut.

Keadaan banjir di Kota Semarang menurut Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sebetulnya sudah berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Alhamdulillah di wilayah Semarang hanya beberapa titik yang terjadi limpasan," kata dia.

Pakar perencanaan wilayah dan kota Universitas Islam Sultan Agung Kota Semarang, Mila Karmila turut berkomentar terhadap situasi banjir semarang. Ia mengatakan cuaca ekstrem saat ini hanya salah satu faktor yang memicu banjir di Kota Semarang.

“Sangat jarang yang kemudian melihat secara holistik penyebab terjadinya banjir,” ujar Mila Karmila, pada Kamis, 14 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan persoalan banjir seharusnya dilihat dari hulu ke hilir sehingga penanganannya akan terintegrasi.

“Jika di hulu yang merupakan kawasan tangkapan air, namun saat ini fungsinya sudah banyak berubah dengan banyaknya bangunan,” kata dia mencontohkan.

Menurut penelitiannya, selama 20 tahun Kota Semarang telah mengalami peningkatan perubahan guna lahan terbangun sebanyak 20 persen pada 2009 menjadi 50 persen sepuluh tahun kemudian. Sebaliknya untuk lahan non terbangun, dari 80 persen pada 2009 menjadi 50 persen pada 2019.

Hal tersebut membuat hilangnya daerah resapan air menghilang karena kawasan tangkapan air yang berubah. Dampak yang terjadi selanjutnya adalah air limpasan akan langsung mengalir ke dataran rendah dan mengakibatkan banjir. Limpahan air tersebut dikarenakan Kota Semarang memiliki daerah berkontur yang memiliki dataran tinggi dan dataran rendah.

"Lantas berakibat luapan air yang tidak dapat ditampung baik oleh saluran drainase maupun badan air seperti kanal banjir barat atau timur," kata Mila.

BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga mengatakan sistem drainase dan pengelolaan air di Kota Semarang belum sepenuhnya optimal sehingga datangnya air dari daerah hulu tidak dapat dibendung.

Selain itu, wilayah hilir Kota Semarang juga mengkonsumsi air tanah berlebihan sehingga menyebabkan penurunan permukaan tanah. Berdasarkan laporan Westland.org, BNPB mengungkapkan bahwa penurunan permukaan tanah Semarang mencapai 13 sentimeter per tahunnya.


ADINDA ALYA IZDIHAR I |JAMAL ABDUN NASHR | MICHELLE GABRIELLA

Pilihan Editor: Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Berita terkait

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

7 jam lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

1 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

1 hari lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

2 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

3 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

3 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya