Peneliti BRIN Ungkap Sejumlah Kelemahan Minyak Makan Merah, Apa Saja?

Kamis, 21 Maret 2024 09:46 WIB

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indra Budi Susetyo, masih menemukan kelemahan minyak makan merah yang belakangan menjadi perbincangan publik. Bukan soal kandungan dan nutrisi, kekurangan itu terkait dengan warna minyak yang merah dan cerah. Tampilan yang tak biasa diperkirakan bisa mempersulit pemasaran produk anyar tersebut.

"Menjadi tugas yang sulit untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Ditambah lagi minyak goreng biasa yang sudah lama diproduksi itu warnanya jernih," katanya saat diwawancarai Tempo melalui aplikasi Zoom pada Rabu, 20 Maret 2024.

Peresmian pabrik minyak makan merah menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Pabrik yang berada di Desa Pagar Merbau II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 14 Maret lalu.

Pabrik yang juga terletak di Regional 1 PT Perkebunan Nusantara I ini digadang-gadang mampu memproduksi minyak makan untuk masyarakat dengan harga yang lebih murah dari minyak goreng biasa. Produk itu bahkan diklaim memiliki nutrisi lebih unggul dibanding minyak goreng konvensional yang kini beredar di publik.

Menurut Indra, sebagian masyarakat kemungkinan masih akan meragukan minyak makan merah. "Sejak dulu minyak goreng itu dikenal warnanya jernih. Kali ini kok merah. Tentunya nanti akan timbul pertanyaan serupa ini di masyarakat," ucap peneliti dari Pusat Riset Agroindustri BRIN tersebut..

Advertising
Advertising

Warna merah yang cerah, menurut Indra, disebabkan oleh proses pengolahan minyak yang tidak melalui penyulingan atau bleaching seperti minyak goreng biasa. Nihilnya penyulingan membuat warna terang dan aroma yang kuat dari biji sawit masih terjaga hingga tahap akhir.

Kendati tidak melalui bleaching, Indra berpendapat bahwa nutrisi di minyak merah lebih tinggi dibandingkan produk konvensinal. Bahkan, minyak ini masih mempertahankan senyawa fitonutrien sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, serta squalene.

"Ini menjadi pembeda dari minyak goreng biasa. Soalnya minyak yang kita konsumsi sekarang itu sudah kehilangan sumber vitamin A karena proses pengolahan. Lalu pada tahap akhir baru ditambahkan lagi," kata Indra.

Proses penyulingan yang tidak lazim membuat minyak makan merah memiliki rasa khas yang cukup kuat. Kondisi itu juga bisa menjadi masalah tersendiri, khususnya bagi masyarakat yang tidak menyukai rasa tersebut.

Meski begitu, perihal flavour dan warna minyak makan merah masih bisa diatasi dan dikurangi. Yang diperlukan hanya penelitan dan riset yang lebih jauh. Menurut Indra, ada banyak tahapan yang bisa dipakai untuk memproduksi minyak makan merah ini. Pastinya ada tahapan yang bisa dipakai untuk mengurangi rasa alami tadi.

"Butuh studi-studi terbaru untuk minyak makan merah ini,” tuturnya. Dia mengimbuhkan, penelitian terkait pengolahan sawit untuk minyak makan sudah ada sejak 30 tahun yang lalu.

Pilihan Editor: Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

12 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

37 hari lalu

Staf KSP Klaim Jokowi Bakal Pimpin Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo

Ngabalin menjelaskan tim transisi dari Jokowi ke Prabowo akan dibentuk dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

47 hari lalu

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Produksi Minyak Makan Merah, Indonesia Disebut Tertinggal 20 Tahun dari Malaysia

48 hari lalu

Produksi Minyak Makan Merah, Indonesia Disebut Tertinggal 20 Tahun dari Malaysia

Sama meneliti puluhan tahun lalu, Malaysia telah lebih dulu manfaatkan Minyak Makan Merah. Indonesia masih harus lalui adaptasi warna dan aroma.

Baca Selengkapnya

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

49 hari lalu

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

riset tersebut penting untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat setelah mencoba produk olahan minyak sawit mentah

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

50 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

51 hari lalu

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

51 hari lalu

Keppres Kewarganegaraan Cyrus Margono Terbit, Selangkah Lagi Resmi Jadi WNI

Pemain keturunan Cyrus Margono tinggal melaksanakan pengambilan sumpah untuk kemudian resmi menjadi WNI.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

52 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

52 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya