Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Jumat, 22 Maret 2024 04:00 WIB

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ

TEMPO.CO, Jakarta - Publikasi hasil penelitian Gunung Padang, Cianjur, sebagai situs megalikum berusia lebih dari 10 ribu tahun oleh tim ilmuwan gabungan di Tanah Air akhirnya dicabut oleh penerbit jurnal Archaelogical Prospection di Wiley Online Library. Kekecewaan atas keputusan tersebut di antaranya diungkap anggota tim peneliti dari Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar.

Dalam tim, Ali Akbar memimpin kelompok peneliti arkeologi. "Saya kecewa karena tidak ada riset pembanding dari lokasi," katanya dalam wawancara dengan TEMPO, Kamis 21 Maret 2024.

Ali Akbar menerangkan, keraguan atas kesimpulan yang diambil tim peneliti situs Gunung Padang berasal dari hasil pengeboran di lapisan kedalaman yang ketiga, hingga 15 meter, atau yang terdalam dilakukan dalam penelitian itu. Dari lapisan tersebut, tim mendapat petunjuk usia situs itu sekitar 10 ribu tahun atau lebih tua lagi. Penanggalan itu menjadikannya piramida tertua melampaui Piramida Giza di Mesir yang berusia sekitar 4.000 tahun.

Ada dua hal sumber kekecewaan Ali Akbar. Yang pertama, vonis retraction atau pencabutan publikasi artikel telah memberangus begitu saja hasil penelitian atas dua lapisan di atasnya yang menurut sang arkeolog tak mengundang keraguan.

Yang kedua, vonis major error diberikan penerbit dan pimpinan redaksi jurnal tanpa riset pembanding dari lokasi, di kedalaman yang sama. "Seharusnya ada penelitian serupa lalu bilang, 'Oh Anda salah', baru saya (menaruh) respek," katanya.

Advertising
Advertising

Ali Akbar memastikan tidak ada riset lain setelah timnya menyelesaikan riset di lokasi 2014 lalu. Yang ada sebelumnya pun disebutnya hanya penelitian relatif di permukaan. "Belum ada yang masuk sampai lapisan dua (kedalaman 1-3 meter), apalagi tiga. Seharusnya tidak ada yang komentar tentang lokasi kedalaman itu," katanya lagi.

Ali Akbar mengungkap kalau tim telah menyatakan tidak melakukan kesalahan, dan seperti disampaikan Wiley dalam pengumumannya, tidak setuju atas pencabutan publikasi. Selanjutnya, Ali Akbar menyatakan kalau tim peneliti sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

"Kami juga menyampaikan press release terbuka yang siapapun bisa melihat karena kami khawatir hal seperti ini bisa menimpa akademisi yang lain," katanya sambil menambahkan, "Kasian juga kalau kejadian seperti ini terulang, karena ada keanehan yang menurut kami tidak pantas."

Pencabutan publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang diumumkan Wiley Online Library pada Senin, 18 Maret 2024, setelah didahului langkah investigasi. Hasil penelitian itu berjudul “Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia” terbit di jurnal Archaeological Prospection pada 20 Oktober 2023.

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa

Pasca-publikasi itu bermunculan kritik dari ahli geofisika, arkeologi, dan teknik penanggalan radiokarbon. Mereka mempertanyakan cara tim menarik kesimpulannya berdasarkan bukti-bukti yang ada atau yang didapat seperti yang disampaikan dalam isi laporannya.

Itulah yang melandasi investigasi oleh John Wiley & Sons, Ltd., penerbit, serta Eileen Ernenwein dan Gregory Tsokas, Co-Editors-in-Chief di jurnal itu. Mereka lalu bersepakat kalau laporan yang dibuat tim peneliti Indonesia itu mengandung kekeliruan besar (major error). Eror itu diakui tak teridentifikasi saat peer review atau kajian oleh ilmuwan lain yang tak terlibat penelitian.

Kesalahan yang dimaksud adalah bahwa teknik penanggalan karbon yang digunakan kepada sampel tanah yang tidak terkait dengan fitur atau artefak apapun yang dapat secara meyakinkan diinterpretasi sebagai antropogenik, atau buatan manusia. "Karenanya, interpretasi bahwa situs ini adalah sebuah piramida purba yang dibangun 9.000 tahun yang lalu atau lebih tidak benar, dan artikel harus dicabut," bunyi hasil investigasi tersebut.

CATATAN:
Artikel ini telah diubah pada Jumat, 22 Maret 2024, pukul 10.30 WIB, untuk mengoreksi dengan menambahkan nama jurnal di alinea pertama. Terima kasih.

Pilihan Editor: Produksi Minyak Makan Merah, Indonesia Disebut Tertinggal 20 Tahun dari Malaysia

Berita terkait

FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

19 jam lalu

FEB UI Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

Predikat itu diraih FEB UI untuk tiga jurusan, yaitu Accounting & Finance, Business & Management Studies, dan Economics & Econometrics.

Baca Selengkapnya

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

21 jam lalu

Pengajuan UKT Mahasiswa Baru UI Dimulai Hari ini, Simak Jadwal, Prosedur, dan Berkasnya

Berikut prosedur, jadwal, dan berkas yang harus disiapkan oleh mahasiswa baru untuk menentukan besaran UKT di UI, tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

22 jam lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

22 jam lalu

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

UI meminta mahasiswa tidak khawatir dengan perubahan sistem UKT dan IPI terbaru.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

1 hari lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

2 hari lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

2 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

6 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

7 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

7 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya