Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 24 Maret 2024 13:39 WIB

Kualitas udara Kota Dumai mulai memburuk menyusul kemunculan kabut asap pekat pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. (ANTARA/Abdul Razak)

TEMPO.CO, Dumai - Kabut asap pekat dari kebakaran lahan menyelimuti Kota Dumai, Provinsi Riau, dan membuat kondisi udara sangat tidak baik akibat asap yang berbau dan menyengat hidung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Irawan Sukma, mengatakan kabut asap yang menyelimuti udara saat ini berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik. Selain itu juga kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

"Sebagian besar sudah dipadamkan dan masih proses pendinginan. Kabut asap kita perkirakan juga kiriman dari kebakaran lahan perbatasan Dumai Bengkalis, tepatnya di Desa Bandar Laksamana," kata Irawan Sukma, Minggu, 24 Maret 2024.

Berdasarkan laporan harian kebencanaan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah lokasi, yaitu semak belukar dan perkebunan kelapa sawit di Jalan Bambu Kuning, Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur, seluas 15 ha.

Kemudian, lahan gambut dan semak belukar di Jalan Tanjung Sari, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, 7 ha. Selanjutnya, semak belukar terbakar di Jalan Dumai Motor, Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur, 20 ha.

Advertising
Advertising

Titik api lain di Jalan Batu Bintang, Kelurahan Bukit Bahtrem, Kecamatan Dumai Timur, juga menghanguskan 5 hektare. Lokasi terakhir di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, 1 ha

Berdasarkan pantauan, aktivitas warga pengguna jalan, baik berjalan kaki atau berkendara sepeda motor, masih normal tanpa menggunakan masker. "Kebetulan kita lagi ada kumpul-kumpul di luar habis tarawih, dan memang belum ada persiapan masker meski kondisi asap ini sangat tidak baik," kata seorang pengendara sepeda motor.

Warga lain menyebutkan belum ada kesiapan mengantisipasi kabut asap yang baru kelihatan pekat malam ini. Aktivitas di luar rumah masih terus dilakukan.

Pilihan Editor: Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

Berita terkait

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

14 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

22 hari lalu

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

49 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Jangan Abaikan Bau Tak Sedap Berikut di Rumah, Risikonya Bisa Fatal

11 Februari 2024

Jangan Abaikan Bau Tak Sedap Berikut di Rumah, Risikonya Bisa Fatal

Sebagian bau tak sedap di rumah mungkin sudah dianggap biasa sehingga tak terlalu dipedulikan. Namun ada beberapa macam bau yang tak boleh diabaikan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

6 Februari 2024

Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

Kebakaran hutan yang sejauh ini telah menewaskan 123 orang dan menghanguskan seluruh lingkungan disebut Presiden Chile sebagai tragedi sangat besar.

Baca Selengkapnya

Asap Pabrik Kimia Racuni Ratusan Warga Cilegon, Bukti Pencemaran Tunggu Uji Lab

30 Januari 2024

Asap Pabrik Kimia Racuni Ratusan Warga Cilegon, Bukti Pencemaran Tunggu Uji Lab

Dokumen yang diperoleh TEMPO menjelaskan kronologi insiden kebocoran pada pabrik kimia milik PT Chandra Asri di Cilegon tersebut.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Soal Kepulan Asap Pekat di Cilegon: Pembakaran Sesuai dengan SOP

21 Januari 2024

Chandra Asri Soal Kepulan Asap Pekat di Cilegon: Pembakaran Sesuai dengan SOP

PT Chandra Asri mengimbau masyarakat yang mengalami keluhan akibat pencemaran tersebut memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Lahan 2023 Seluas 600 Ribu Hektare, BNPB: Alhamdulillah Tak Diprotes Negara Tetangga

12 Januari 2024

Kebakaran Lahan 2023 Seluas 600 Ribu Hektare, BNPB: Alhamdulillah Tak Diprotes Negara Tetangga

BNPB mengatakan salah satu penyebab kebakaran akibat fenomena El Nino.

Baca Selengkapnya

Asap Putih Tebal Bubung Tinggi 700 Meter di Atas Kawah Gunung Bromo Jawa Timur

9 Januari 2024

Asap Putih Tebal Bubung Tinggi 700 Meter di Atas Kawah Gunung Bromo Jawa Timur

PVMBG menyampaikan bahwa asap putih tebal membubung setinggi sekitar 700 meter di atas puncak kawah Gunung Bromo di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Bidik Penyelesaian Pipa Gas Dumai-Sei Mangke dalam Tiga Tahun

5 Januari 2024

Menteri ESDM Bidik Penyelesaian Pipa Gas Dumai-Sei Mangke dalam Tiga Tahun

Proyek transmisi pipa gas bumi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km ditargetkan rampung pada 2027.

Baca Selengkapnya