TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan magnitudo (M)6,5 yang terjadi di Tuban, Jawa Timur, Jumat, 22 Maret 2024 menyebabkan ribuan rumah warga dan fasilitas publik rusak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur merilis data, hingga Senin, 25 Maret 2024, pukul 06.00 WIB, total rumah rusak berjumlah 4.679 unit. Rinciannya: 774 unit rusak berat; 1.332 rusak sedang; 2.573 rusak ringan.

Kerusakan terbanyak berada di Kabupaten Gresik, yaitu rusak berat 772 unit, rusak sedang 1.330 unit, rusak ringan 2.554 unit. Selebihnya rumah yang rusak berada di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sidorajo, Pamekasan dan Kota Surabaya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan, selain bangunan tempat tinggal, bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, kantor dan rumah sakit.

Rincian kerusakan fasilitas publik sebagai berikut: tempat ibadah 183 unit; sekolah 91 unit; kantor 24 unit; rumah sakit 5 unit. Kerusakan terbesar untuk fasilitas publik tersebut berada di Kabupaten Gresik: tempat ibadah 181 unit, sekolah 88, kantor 19 dan rumah sakit 1. "BPBD masih melakukan asesmen tingkat kerusakan pada fasilitas tersebut," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Senin, 25 Maret 2024.

Gempa itu juga membuat ribuan orang mengungsi. Data BPBD Provinsi Jatim per 25 Maret 2024, pukul 06.00 WIB, mencatat total warga yang mengungsi 33.535 jiwa. Rinciannya: 18.531 jiwa orang dewasa, 10.109 anak-anak dan 4.895 lansia.

Gempa bumi dengan magnitudo M6,0 mengguncang wilayah Jatim pada Jumat, 22 Maret lalu, pukul 11.22 WIB. Pusat gempa berada di laut 132 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km. BMKG merilis skala MMI gempa tersebut. Di wilayah Tuban skalanya IV – V MMI, Bawean III – IV, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, dan beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah II – III MMI. Guncangan juga dirasakan di Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.

Terjadi gempa susulan dengan magnitudo M6,5 pada 15.52 WIB di hari yang sama. Pusat gempa berada di laut 130 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km. Menurut pantauan BPBD Provinsi Jatim, gempa susulan atau aftershock terekam sampai 256 kali hingga 25 Maret 2024, pukul 06.00 WIB.