Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Selasa, 26 Maret 2024 06:38 WIB

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menangani pasien kelas berat demam berdarah dengue atau DBD. Menurut keterangan dokter Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis RSHS Bandung Anggraini Alam, jumlah kasus pasien mengalami peningkatan di ruang rawat inap. “Sebagian besar pasien bisa diselamatkan, namun kematian tetap ada dalam tiga bulan terakhir sekitar 5 persen,” katanya, Senin 25 Maret 2024.

Pada hari Senin, menurutnya, ada sebelas pasien yang dirawat. Sesuai posisi RSHS Bandung sebagai salah satu rumah sakit rujukan tertinggi di Jawa Barat, pasien DBD yang dirawat kondisinya tergolong berat. “Bisa berupa shock berkepanjangan, perdarahan dari hidung, saluran cerna, kejang-kejang, tidak sadar, dan bisa kena ginjalnya,” ujar Anggraini.

Menurutnya, kasus DBD yang sudah amat berat dan terlambat ditangani, angka kematiannya bisa 50:50. Kasus kematian DBD didominasi atau mencapai 75 persen pada kalangan anak-anak dari usia 0 sampai 14 tahun. Adapun angka kejadiannya 50 persen. Selebihnya kasus DBD pada anak usia 15 tahun hingga kalangan dewasa berusia 44 tahun. “Dengue di Indonesia adalah penyakit untuk orang muda,” kata Anggraini.

Selain itu, ada beberapa kelompok usia yang harus waspada terhadap DBD, yaitu bayi, orang lanjut usia, anak-anak gemuk yang punya obesitas. Kemudian orang yang punya penyakit penyerta atau komorbid seperti pada kasus Covid-19, yaitu ada kelainan pada ginjal, paru-paru, jantung, darah, atau pasien yang minum obat-obatan dalam jangka panjang.

Sebelumnya diberitakan jumlah DBD di Jawa Barat hingga 8 Maret 2024 telah mencapai 7.654 kasus. Daerah dengan kasus tertinggi adalah Kota Bogor sebanyak 800 kasus, kemudian Kabupaten Bandung Barat juga 800 kasus, dan Kabupaten Subang 700 kasus. “Jumlah angka kematian sebanyak 71 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi lewat laman pemerintah provinsi Jawa Barat, Sabtu 9 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Banyaknya kasus DBD yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti itu, menurut Vini, akibat perubahan cuaca. Perkembangbiakan nyamuk juga didukung oleh faktor lingkungan yang kurang baik. Jalan utama yang harus dilakukan untuk pencegahan adalah dengan membuat lingkungan lebih bersih dan rapi, selain penanganan yang lainnya.

Upaya pencegahan DBD dengan menabur serbuk abate atau pengasapan dinilainya baik, tetapi yang utama adalah dengan cara 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang, juga menanam ikan di kolam-kolam, menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, sereh dan lain-lain, atau menggunakan obat penangkal nyamuk di badan.

Imbauan tersebut kata Vini sudah dibuat lewat surat edaran ke Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota sejak Desember 2023 untuk disebarluaskan ke masyarakat. Dinas Kesehatan Jawa Barat juga melakukan pemutakhiran keilmuan untuk para dokter tentang perkembangan kasus demam berdarah, terkait tanda bahaya, ciri-ciri dan penanganannya.

CATATAN:

Artikel ini telah diperbarui pada Selasa, 26 Maret 2024, pukul 10.50 WIB, untuk meralat judul terkait persentasi pasien demam berdarah. Terima kasih.

Pilihan Editor: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, peneliti BRIN: Bisa Mencoreng Nama Penulis dan Reviewer

Berita terkait

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

22 jam lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

2 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

5 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

9 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

9 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya