Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Selasa, 26 Maret 2024 15:38 WIB

Logo Telegram. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Telegram meluncurkan program login peer-to-peer atau P2PL. Sistem itu dirancang untuk menerima kode OTP walaupun aplikasi pesan instan itu sedang tidak terkoneksi dengan sinyal. Caranya dengan mengirimkan kode permintaan login lewat pengguna lain.

Sebelum kode dikirimkan ke pengguna lain, Telegram akan meminta nomor telepon peserta untuk dijadikan relay pin. Namun, metode ini hanya bisa digunakan 150 kali dalam sebulan. Biaya pengiriman pesan dibebankan kepada pengguna yang nomornya didaftarkan.

Metode P2PL memang terdengar mudah dan bermanfaat. Namun, cara unik untuk masuk ke akun Telegram dinilai berisiko terhadap keamanan digital dan data pribadi. Peluang peretasan akibat nomor yang disebar sangat berpotensi merugikan pengguna. Para pengamat teknologi juga tidak merekomendasikan P2PL tersebut.

Pihak Telegram memilih lepas tangan seandainya ada kesalahan privasi yang dialami pengguna. Dalam surat ketentuan Telegram, pengembang platform komunikasi itu menyatakan tidak akan bertanggung jawab bila ada kerugian ketika pengguna mencoba login dengan metode P2PL. Terlebih, cara login tersebut juga bukan yang lazim digunakan.

Meski sangat riskan dan berbahaya, metode P2PL sebelumnya diluncurkan sebagai solusi bagi pengguna Telegram yang kesulitan mengakses akun dalam situasi darurat. Pemilik akun biasanya harus menerima kode langsung dari perangkatnya agar mengakses akun. Cara klasik ini bisa terkendala oleh situasi tertentu, misalnya sinyal yang buruk atau ketika pengguna berada di daerah tanpa jaringan.

Advertising
Advertising

Dikutip dari Phone Arena pada Selasa, 26 Maret 2024, peluncuran metode login P2PL Telegram itu dibarengi dengan diskon. Salah satu penawaran untuk pengguna adalah akses premium ke Telegram seharga US$ 4,99 atau setara dengan Rp 78 ribu. Pengguna yang mendaftar program P2PL mengakses Telegram premium selama sebulan.

Pilihan Editor: Sukses di Smartphone, Xiaomi Luncurkan HyperOS untuk Sistem Operasi di TV

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

4 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

6 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

8 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

9 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

10 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

10 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

12 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya