BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Rabu, 27 Maret 2024 05:00 WIB

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi datangnya musim kemarau dimulai pada April mendatang. Dimulai dari wilayah sekitaran Pantai Utara Jawa atau Pantura, menyusul kemudian sebagian besar wilayah Jawa Barat pada Mei hingga Juni 2024.

Kepala Statisun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia menyatakan wilayah Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai kemarau pada April mendatang. "Kemudian mulai Juni musim kemarau sudah dominan, ditandai intensitas hujan yang berkurang sejak Mei," kata Rakhmat dalam acara daring Hari Meteorologi Dunia 2024 Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 26 Maret 2024.

Pola musim kemarau dari Pantura akan bergerak ke tengah dan selatan Pulau Jawa. Khusus pada wilayah Jawa Barat, kemaru akan intens terjadi pada Mei-Juni 2024. Fenomena ini--jika dibandingkan dengan kondisi musim normal dalam kurun waktu 30 tahun--musim kemarau 2024 mengalami kemunduran dengan luas area hingga 68 persen.

“Prakiraan puncak kemarau pada Juli-Agustus,” ujar Rakhmat. Kata dia, kondisi hingga dasarian kedua Maret 2024, El Nino dalam posisi moderat. Sebagian besar institusi menurutnya memprakirakan El Nino yang moderat itu secara gradual akan beralih menjadi netral pada sekitar Mei, Juni, dan Juli. Sementara kondisi suhu permukaan laut di perairan barat yang ditandai oleh indeks Dipole Mode, menunjukkan Indian Ocean Dipole (IOD) dalam posisi netral.

Musim hujan pada Maret menurut Rakhmat, umumnya dalam kategori menengah hingga tinggi. Intensitas curah hujannya berkisar 100-500 milimeter per bulan dan bisa lebih. Potensinya terjadi di sebagian Cianjur, Garut, dan Majalengka.

Advertising
Advertising

Sementara pada April, umumnya berkategori menengah hinggi tinggi antara 100-500 milimeter per bulan. Selain itu curah hujan rendah berkisar 50-100 milimeter per bulan diprediksi pada sebagian kecil Bekasi, Karawang, dan Subang. Adapun curah hujan sangat tinggi yang lebih dari 500 milimeter per bulan diprakirakan terjadi di sebagian kecil Cianjur bagian utara.

Sedangkan pada Mei, hujan umumnya berkategori rendah hingga menengah di wilayah Jawa Barat antara 20-300 milimeter per bulan. “Insya Allah di 2024 ini musim kemarau tidak akan kering seperti 2023,” kata Rakhmat.

ANWAR SISWADI (BANDUNG)

Berita terkait

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

9 jam lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

20 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

1 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

1 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Memasuki Musim Kemarau, 8 Tips Membeli AC untuk Mendinginkan Ruangan

2 hari lalu

Memasuki Musim Kemarau, 8 Tips Membeli AC untuk Mendinginkan Ruangan

Saat ini, negara iklim tropis sudah mulai memasuki musim kemarau sehingga tidak sedikit orang membutuh air conditioner atau AC. Simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

3 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

4 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

5 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

5 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya