Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 29 Maret 2024 13:09 WIB

Sampah sachet dari lima perusahaan mencemari perairan Jakarta. Foto Tim Brand Audit

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Kajian Pembangunan Berkelanjutan Makara Universitas Indonesia bekerja sama dengan Dietplastik, Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL), dan Greenpeace Indonesia melakukan survei dampak lingkungan dan sosial pemanfaatan sachet dan pouch di Jabodetabek. Dari 800 responden, 100 persen menyatakan pernah mengkonsumsi produk yang dikemas dalam sachet dan pouch.

"Kalau dilihat distribusinya memang sebagian besar produk itu dalam bentuk makanan, seperti mie instan, penyedap, dan sebagainya," kata Kepala Kajian Pembangunan Berkelanjutan Makara UI, Bisuk Abraham Sisungkonon dalam acara penyampaian laporan survei secara daring, Kamis, 28 Maret 2024.

Menurut Bisuk, kecenderungan pilihan masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang dikemas sachet dan pouch karena pertimbangan harga yang jauh lebih murah. Namun, kata dia, konsumen melupakan hal lainnya: sampah yang dihasilkan juga besar.

Setiap individu, kata Bisuk, bisa memproduksi sekitar 4 kilogram sampah sachet dan pouch per tahun. "Dari estimasi kami, dari timbunan sampah plastik 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch," kata dia. Temuan ini cukup konsisten juga dengan temuan oleh lembaga lain.

Bisuk menambahkan, hasil penghitungan oleh tim mendapatkan estimasi ada Rp 1,12 - 1,6 juta sampah sachet dan pouch per ton sampah plastik. Sehingga biaya murah yang didapatkan konsumen belum memasukkan komponen dampak akibat sampah ini. Estimasi ini juga diyakini masih di batas bawah.

"Ada beberapa dampak yang belum kami masukkan. Paling signifikan itu terkait dengan mikro plastik. Dan juga penurunan dari ekowisata dan pengembangan ekonomi pesisir akibat sampah plastik yang terdampar di kawasan pantai," kata Bisuk. Namun dia menambahkan, ketika dilakukan penghentian secara total produk yang dikemas pouch dan sachet, pasti ada implikasi ekonominya.

Advertising
Advertising

Untuk menjawab masalah sampah sachet dan pouch ini, tim peneliti menyarankan solusi guna ulang sampah sachet dan pouch sekali pakai itu. Menurut Bisuk, 60 persen responden juga ingin mendapatkan kembali produk yang mereka pakai dengan sistem guna ulang sehingga ikut berkontribusi menjaga lingkungan.

"Selain itu, solusi guna ulang dapat berpotensi memberikan kontribusi nilai ekonomi bersih sampai dengan Rp1,5 Triliun pada tahun 2030 dengan syarat sistem guna ulang bisa memiliki standar dan infrastruktur yang memadai dengan dukungan kebijakan pemerintah," kata Bisuk.

Deputy Director Dietplastik Indonesia Rahyang Nusantara menyatakan akan menindaklanjuti studi ini. Saat ini Dietplastik sedang menyusun peta jalan sistem guna ulang bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk mendukung implementasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Rahyang berharap studi ini semakin memperkuat keyakinan bahwa sistem guna ulang bisa menjadi industri baru yang dapat berkontribusi pada kebangkitan ekonomi. Setelah melihat fakta sampah sachet dan pouch dalam laporan ini, Dietplastik Indonesia semakin yakin bahwa dalam ekonomi sirkuler, sistem guna ulang lebih tepat untuk diprioritaskan.

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

5 hari lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

16 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

26 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

34 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

43 hari lalu

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

44 hari lalu

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.

Baca Selengkapnya

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

7 Maret 2024

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

5 Maret 2024

Penghargaan Adipura Kencana 2023, Menteri Siti Ingatkan Emisi dan Plastik dari TPA

Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung, dan Kabupaten Ciamis raih Adipura Kencana 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa KKN Undip di Pemalang Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Paving Block

28 Februari 2024

Mahasiswa KKN Undip di Pemalang Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Paving Block

Mahasiswa KKN Undip menemukan cara pengelolaan sampah plastik dengan mengubah sampah plastik menjadi ecobrick berbentuk paving block.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."

Baca Selengkapnya