Kepala BMKG Beberkan Sejumlah Hambatan Skema Peringatan Dini Bencana di Forum PBB

Rabu, 17 April 2024 08:20 WIB

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan cita-cita ihwal laut yang aman masih terhalang oleh kesenjangan antar negara. Kesenjangan soal sistem peringatan dini bencana itu disampaikan Dwikorita saat menjadi pembicara dalam salah satu sesi United Nation (UN) Ocean Decade Conference di Barcelona, Spanyol, pekan lalu.

Dalam agenda Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tersebu, Dwikorita memaparkan presentasi berjudul Gaps and Strategies for Safe and Predicted Ocean. Kelemahan pengembangan deteksi bencana menyangkut hal teknis dan non teknis.

“Kesenjangan ini harus kita persempit. Ini pekerjaan rumah seluruh negara-negara di dunia,” kata Dwikorita, dikutip dari keterangan resmi BMKG pada Selasa, 16 April 2024.

Kesenjangan pertama disebutkan terkait dengan regulasi dan mekanisme kelembagaan. Menurut Dwikorita, masih banyak negara yang gagal menerapkan pertukaran data antar lembaga domestik, bahkan antar lembaga asing. Selain itu, belum ada kerangka hukum untuk Multi-Hazard Early Warning Systems (MHEWS).

Kesenjangan kedua menyangkut prasarana pengamatan dan sistem pemantauan. Jaringan observasi meteorologi dianggap masih manual. Anggaran untuk otomatisasi pemantauan dan transmisi data juga masih terbatas.

Advertising
Advertising

Prakiraan dan prediksi numerik, menurut dia, masih terhalang keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dan sarana prasarana. Dalam hal peramalan berbasis dampak, banyak negara tidak memiliki informasi mengenai potensi bahaya dan kerentanan di wilayahnya.

Data observasi soal lautan pun dianggap masih minim. Kapasitas peringatan dini atau multi-hazard early warning systems juga belum seimbang di ranah global. Sejumlah negara belum mumpuni untuk memperkirakan bahaya kumulatif.

“Dari aspek non teknis, saya melihat perlunya untuk memastikan bahwa early warning dapat menyentuh dan dipahami hingga ke last mile,” ujarnya.

Untuk mempersempit jurang kesenjangan, Dwikorita menyarankan pembangunan aliansi antar pemerntah. Kemitraan itu juga harus menjangkau para akademisi, lembaga penelitian, maupun swasta.

Untuk mengatasi kekuarangan teknis, dia menyarankan pengamatan yang lebih sistematis dan berkesinambungan. Pertukaran data harus diperkuat, sama halnya dengan sistem berbasis komunitas lokal dan sistem terintegrasi. Adapun kesenjangan non teknis diatasi dengan pendidikan berbasis komunitas.

“Meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat, dialog, kemitraan pemerintah-swasta, dan sebagainya,” ucap Dwikorita.

Pilihan Editor: 7 Cara Menghemat Baterai iPhone Agar Awet Digunakan

Berita terkait

Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum PBB, Ini Profilnya

39 menit lalu

Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum PBB, Ini Profilnya

Posisi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra digantikan Fahri Bachmid anggota tim kuasa hukum Prabowo-Gibran dan pengacara Firli Bahuri di praperadilan.

Baca Selengkapnya

Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini Menurut BMKG

1 jam lalu

Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini Menurut BMKG

Menurut BMKG, tak ada potensi hujan lebat di seluruh Pulau Jawa pada hari ini, Selasa 21 Mei 2024. Bahkan di seluruh Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan potensi hujan antara lain di Jakarta Selatan siang nanti, itu pun intensitas hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Setelah Sukabumi, Malang Digetarkan Gempa dari Laut Selatan Jawa Dinihari

2 jam lalu

Setelah Sukabumi, Malang Digetarkan Gempa dari Laut Selatan Jawa Dinihari

Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo M5,0 terjadi dari laut selatan Jawa, tepatnya 112 kilometer arah tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

8 jam lalu

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,6 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Senin 20 Mei 2024 pada pukul 20.42 WIB.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

12 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Timor Timur Jadi Negara Timor Leste, Apa yang Terjadi Usai Referendum 2002?

12 jam lalu

Kilas Balik Timor Timur Jadi Negara Timor Leste, Apa yang Terjadi Usai Referendum 2002?

Timor Timur atau yang sekarang disebut Timor Leste menjadi sebuah negara berdaulat 22 tahun lalu. Sebelumnya dilakukan referendum.

Baca Selengkapnya

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

18 jam lalu

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.

Baca Selengkapnya

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

22 jam lalu

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Apa langkah Yusril ke depannya?

Baca Selengkapnya

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

22 jam lalu

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

Fahri Bachmid resmi menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya