TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, ESET, menemukan tiga aplikasi yang sangat berbahaya untuk karena mencuri data pribadi dan keuangan pengguna smartphone. Ketiganya, yakni Dink Messenger, Sim Info, dan Defcom, disebut mengandung malware jenis XploitSPY.

Tiga aplikasi itu, kata laporan PHONEARENA, mencuri informasi pribadi pengguna termasuk kredensial yang diperlukan untuk mengakses aplikasi keuangan pengguna. Aplikasi didesain sangat sederhana hingga banyak pengguna tak menyadari keberadaan malware.

Bahkan aplikasi yang dinyatakan berbahaya ini berhasil melewati Google Play Protect. Padahal metode keamanan Google jenis ini cukup akurat untuk mendeteksi aplikasi berbahaya.

Namun, Google telah mengetahui celah kerentanan dari ketiga aplikasi itu dan diyakinkan mereka tidak bakal ditemukan lagi di Google Play Store. Kendati demikian, bagi pengguna yang sudah terlanjur menginstal aplikasi ini diimbau untuk segera menghapus semua datanya, untuk antisipasi kebobolan.

Tips Deteksi Gejala Infeksi Malware di Ponsel

ESET telah menemukan banyak kerentanan keamanan siber pengguna ponsel sejak dua tahun lalu. Malware yang paling eksis digunakan pelaku kejahatan siber adalah XploitSPY. Gejala infeksi yang paling umum dirasakan pengguna adalah menurunnya kecepatan internet, bahkan penurunannya lebih drastis daripada biasanya.

Selanjutnya, pengguna bakal menemukan kejanggalan dengan munculnya banyak aplikasi pihak ketiga yang tiba-tiba ada di ponsel. Padahal pengguna tidak mengakses maupun mengunduhnya. Bila situasi ini terjadi, maka harap periksa ponsel dan amankan datanya.

Terakhir dan yang paling umum dirasakan pengguna bila terinfeksi malware, daya baterai di ponsel bakal cepat habis dan boros dibandingkan biasanya. Maka sebelum malware berhasil membobol semua data keuangan dan pribadi pengguna, hendaknya diamankan terlebih dahulu dan hapus aplikasi yang berbahaya ini.

Pilihan Editor: Di Balik Kecelakaan Pesawat Termahal Sepanjang Sejarah, Bomber B-2 Spirit of Texas