Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Kamis, 18 April 2024 07:53 WIB

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Geologi sempat menerbitkan potensi tsunami akibat letusan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, pada Rabu, 17 April 2024. Peringatan dini itu untuk mengantisipasi gelombang air akibat luruhan awan panas besar di laut sekitar pulau lokasi gunung tersebut. Bahaya tsunami kemudian tidak terdeteksi pasca letusan tersebut.

“Info terkini tidak ditemukan tsunami dari akibat erupsi tadi malam,” Kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Gunawan, melalui keterangan tertulis pada Kamis, 18 April 2024.

Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Ruang menjadi Level IV atau Awas sejak pukul 21.00 WITA, Rabu kemarin. Status baru disematkan menyusul serangkaian erupsi yang terus terjadi sejak dua hari yang lalu.

Aktivitas vulkanik gunung api tersebut meningkat sejak pukul 13.37 WITA pada 16 April 2024. Intensitas Erupsi yang awalnya lemah menjadi eksplosif pada pukul 21.45 WITA di hari yang sama. Saat itu ketinggian kolom erupsi diestimasi mencapai 2 ribu meter dari kawah.

Pada pukul 01.08 WITA, 17 April kemarin, Gunung Ruang meletus dengan ketinggian kolom mencapai 2.500 meter. Letusannya disertai suara gemuruh dan dentuman. Erupsi kembali terjadi empat jam berikutnya dengan kolom yang lebih tinggi, menembus 1.800 meter, kemudian naik lagi menjadi 2.500 meter menjelang malam.

Advertising
Advertising

Erupsi terbesarnya adalah [ada 20.15 WITA ketika kolom abu vulkanik gunung tersebut menyundul ketinggian 3 ribu meter. Suara gemuruh dan gempanya terasa d pos pengamatan yang berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Badan Geologi juga sempat mencatat jarak lontaran batu pijar mencapai 5 kilometer ke tepian pesisir pantai barat Pulau Tagulandang.

Tim pemantau menilai jumlah kejadian gempa vulkanik dalam meningkat signifikan, disertai tremor vulkanik dengan amplitudo overscal. Tremor itu menunjukkan adanya peretakan batuan disertai magma dari reservoir magma dalam ke permukaan. Proses tersebut ditunjukkan dalam bentuk erupsi eksplosif berslingan dengan erupsi aliran lava atau (efusif).

Radius bahaya dinaikkan dari 4 kilometer menjadi 6 kilometer dari pusat erupsi Gunung Ruang. Persis ketika berganti status menjadi Awas, awan panas akibat letusan gunung sudah menjangkau jarak mencapai 1,7 kilometer.

Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas. “Serta tsunami akibat runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.”

Pilihan Editor: Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Berita terkait

BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Bantuan tanggap darurat disalurkan oleh insan BRILian melalui unit kerja terdekat dengan wilayah bencana yang berada di Manado, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Banyak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia, 7 Gunung Meletus dalam 5 Bulan

1 hari lalu

Banyak Erupsi Gunung Berapi di Indonesia, 7 Gunung Meletus dalam 5 Bulan

Tahun 2024 sering terjadi gunung meletus,dalam lima bulan terakhir, setidaknya ada 7 gunung berapi yang erupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

1 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru kembali erupsi dan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Dua hari berturut-turut Semeru juga berkali-kali erupsi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

2 hari lalu

Letusan Gunung Ibu Merusak Peralatan Pemantau Gempa Vulkanik

Pemantauan rekaman aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu selanjutnya akan menggunakan peralatan yang dipasang di stasiun baru.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

3 hari lalu

Gunung Ibu Kembali Erupsi, Warga di Tujuh Desa Dievakuasi

Warga yang tinggal di tujuh desa dievakuasi setelah Gunung Ibu dua kali meletus pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

3 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

3 hari lalu

Gunung Semeru Enam Kali Erupsi pada Sabtu Pagi, Masyarakat Diminta Waspada

Erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati.

Baca Selengkapnya

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

4 hari lalu

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

Rekomendasi dikeluarkan sekalipun status aktivitas Gunung Slamet tetap pada Level II alias Waspada, tidak berubah sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

5 hari lalu

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

Belum genap 10 hari lalu status Gunung Ibu dinaikkan ke level Siaga. Masyarakatnya diminta mewaspadai potensi banjir lahar.

Baca Selengkapnya