Activision dan Meta Digugat Keluarga Korban Penembakan Massal di Texas Dua Tahun Lalu

Selasa, 28 Mei 2024 10:55 WIB

Game Call of Duty Mobile. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Penerbit game Activision dan perusahaan teknologi Meta digugat oleh anggota keluarga korban penembakan massal dua tahun lalu di sebuah sekolah kawasan Uvalde, Texas, Amerika Serikat. Sedikitnya 45 anggota keluarga menandatangani gugatan dan diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles pada Jumat, 24 Mei 2024.

Insiden nahas dua tahun lalu menyebabkan 19 murid dan dua guru ditembak secara acak oleh siswa tingkat menengah setempat menggunakan senjata api. Dikutip dari laporan The Verge, anggota keluarga korban menuntut Activision dan Meta dikarenakan promosi game Call of Duty yang diduga menjadi dasar penembakan tersebut.

Activision merupakan penerbit dari game Call of Duty, game bertema tembak-menembak yang eksis di kalangan anak muda. Anggota keluarga penembakan massal ini meyakini kalau pelaku bernama Salvador Ramos terobsesi melakukan tembakan brutal akibat game tersebut.

Gugatan yang diajukan ini berisikan beberapa pernyataan yang menjurus pada permainan Call of Duty. "Secara obsesif mengembangkan keterampilan sebagai penembak jitu dan memperoleh hadiah yang hanya tersedia setelah investasi waktu yang besar," kata laporan tersebut. Selain Meta dan Activision, keluarga korban turut melayangkan gugatan ke perusahaan senjata AR-15 yang digunakan pelaku saat insiden terjadi.

Kuasa hukum korban, Josh Koskoff, berpendapat bahwa perusahaan seperti Instagram (Meta) dan Activision terlihat seperti mengizinkan perusahaan senjata menjangkau konsumen. "Instagram harus berhenti mengizinkan pemasaran AR-15 ke anak-anak oleh perusahaan senjata. Dan Activision harus berhenti melatih membiasakan anak-anak membunuh lewat gamenya."

Advertising
Advertising

Activision Bantah Video Game Picu Kerusuhan

Kepala Komunikasi Korporat Activision, Delaney Simmons, mengklaim kalau video game tidak menyebabkan kekacauan dan menjadi dasar penembakan itu terjadi. Sejak lama, perusahaan video game sudah menolak gagasan kalau permainan di dunia maya bisa menyebabkan kekerasan di dunia nyata.

"Jutaan orang di seluruh dunia menikmati video game tanpa melakukan tindakan yang mengerikan," kata Simmons. Dia mengutip penelitian terbaru yang menyatakan video game tidak menyebabkan tindakan kekerasan. Maka dari itu semua tuntutan hukum yang menggugat perusahaan video game atas tindakan penembakan di sekolah itu adalah sebuah kesalahan.

Pilihan Editor: Info Terbaru Gempa Dangkal M5,4 di Samudra Hindia Guncang Trenggalek

Berita terkait

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

1 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Begini Cara Meta Akan Bikin WhatsApp dan Messenger Bisa Saling Chat

8 hari lalu

Begini Cara Meta Akan Bikin WhatsApp dan Messenger Bisa Saling Chat

Meta mengumumkan terobosan itu, membuat WhatsApp dan Messenger yang bersifat interoperabel, mengikuti ketentuan Digital Market Act di Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

1.000 Tayangan Reels Facebook Berapa Rupiah? Ini Informasinya

8 hari lalu

1.000 Tayangan Reels Facebook Berapa Rupiah? Ini Informasinya

Bagi seorang konten kreator, penting mengetahui 1.000 tayangan reels FB berapa rupiah. Hal ini bisa menjadi panduan untuk membuat konten yang bagus.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

10 hari lalu

Facebook Disebut-sebut Gunakan Mikrofon Pengguna untuk Menguping Percakapan, Ada Apa?

Dokumen yang bocor mengutip pitch deck dari Cox Media Group (CMG) yang diduga sebagai salah satu mitra pemasaran Facebook.

Baca Selengkapnya

Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

11 hari lalu

Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban

Baca Selengkapnya

Panel Pengawas Meta: 'From the River to the Sea" Tidak Langgar Aturan, Apa Artinya?

12 hari lalu

Panel Pengawas Meta: 'From the River to the Sea" Tidak Langgar Aturan, Apa Artinya?

Panel pengawas Meta menyatakan bahwa frasa "From the river to the sea" bukan ujaran kebencian dan tidak melanggar aturan platform tersebut.

Baca Selengkapnya

ICW Duga Penangguhan Akun Media Sosialnya Bermotif Politis

19 hari lalu

ICW Duga Penangguhan Akun Media Sosialnya Bermotif Politis

Padahal, kata Tibiko, konten serial tersebut merupakan upaya ICW untuk meluruskan narasi yang didelegitimasi pendengung

Baca Selengkapnya

Akun Instagram ICW Diduga Kena Suspend, Sebelumnya Unggah Konten Mengkritik Cuci Tangan Jokowi

19 hari lalu

Akun Instagram ICW Diduga Kena Suspend, Sebelumnya Unggah Konten Mengkritik Cuci Tangan Jokowi

Akun Instagram milik Indonesia Corruption Watch (ICW) @sahabaticw diduga di-suspend atau diberhentikan sementara oleh Meta. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Akun Instagram ICW Suspend, Diduga karena Konten RUU Perampasan Aset hingga Peringatan Darurat

19 hari lalu

Akun Instagram ICW Suspend, Diduga karena Konten RUU Perampasan Aset hingga Peringatan Darurat

Akun instagram Indonesia Corruption Watch (ICW) terkena suspend oleh pihak META sejak 29 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya