Viral #PrayforGorontalo di Medsos dan Hujan Tak Normal di Awal Juli

Sabtu, 13 Juli 2024 15:20 WIB

Foto aerial rumah yang terendam banjir di Tilango, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat, 12 Juli 2024. Pemerintah setempat mendata 9.370 warga dari delapan desa di Kecamatan Tilango terkena dampak banjir luapan Danau Limboto, Sungai Tapodu dan Bulango. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang turun di Kota dan Kabupaten Gorontalo, serta Kabupaten Bone Bolango ibarat tak pernah jeda sepanjang awal Juli ini. Tingginya intensitas hujan membuat seorang warga terdampak banjir di Gorontalo sampai berseru di akun media sosialnya yang menyertakan #prayforgorontalo, "God! Please stop the rain."

Tingginya intensitas hujan di Gorontalo juga diungkap Kepala Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, Cucu Kusmayancu, saat dihubungi, Jumat 12 Juli 2024. Dia menyebutkan bahwa secara umum, dari 6 sampai 10 Juli lalu, hujan turun setiap hari. Bahkan Cucu menyebutkan hujan dari 2 Juli.

"Hanya tanggal 5 sebagian titik tidak ada hujan dan tanggal 6-10 turun hujan setiap hari," katanya sambil menambahkan, "Pada 11 Juli kemarin hujan hampir seharian.

Kondisi itu tampak pula dalam data hujan yang dibagikan Stasiun Klimatologi Gorontalo. Sepanjang 30 Juni pagi sampai pagi berikutnya pada 1 Juli tak ada data hujan dari 17 pos pengamatan yang tersebar di Kabupaten Bone Bolango. Begitu juga dengan tiga pos yang ada di Kota Gorontalo.

Sedangkan dari 17 pos yang ada di Kabupaten Gorontalo, hanya dua yang melaporkan data hujan. Itu pun hanya 1,4 dan 12,5 mm.

Advertising
Advertising

Tapi, pada 1 Juni pagi hingga pagi berikutnya pada 2 Juni, data hujan dicatat di 15 pos pengamatan di Bone Bolango, 16 di Kabupaten Gorontalo, dan seluruh 3 pos yang ada di Kota Gorontalo. Hujan yang luas dan hampir merata terus terjadi hingga data terakhir pada 10 Juli--kecuali pada 5 Juli.

Berdasarkan data milik BMKG tersebut, curah hujan harian di setiap pos menunjukkan hujan yang turun intensitas sedang (20-50 mm) dan lebat (50-100 mm). Tapi ada juga yang sampai 125 mm, seperti yang dicatat di Pos Tilango di Kabupaten Gorontalo pada 3 Juli. Atau 141 dan 124 mm di Pos Bone di Kabupaten Bone Bolango pada 6 dan 7 Juli.

Sebagai catatan, BMKG menetapkan hujan 100-150 mm per hari tergolong sangat lebat. Lebih dari 150 mm adalah hujan ekstrem.

Dalam keterangannya, Cucu menyatakan hujan saat ini di atas normal sekalipun Gorontalo disebutnya belum memasuki musim kemarau. Saat ini, di wilayah itu, disebutnya masih peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Selain karena pancaroba, BMKG menganalisi hujan Gorontalo di atas normal disebabkan maraknya pertumbuhan awan akibat pertemuan angin atau konvergensi di atas wilayah tersebut. Lalu, fenomena atmosferik ekuatorial serta Madden-Julian Oscillation dari Samudera Hindia yang disebutkannya membuat hujan meningkat di sebagian wilayah Indonesia barat dan tengah.

"Sampai seminggu ke depan, Gorontalo masih berpotensi hujan dengan intensitas bervariasi dari ringan hingga lebat," kata Cucu.

Update dari Lokasi Banjir

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo menyatakan menyiapkan 20 titik utama pengungsian dan dapur umum induk sebagai upaya penanggulangan banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut sejak Rabu, 10 Juli, lalu.

Kepala Seksi Penanggulangan Pasca-Bencana BPBD Kota Gorontalo Mulyono Mardjun menjelaskan, secara keseluruhan terdapat lebih dari 20 titik pengungsian di wilayah Kota Gorontalo. Hal itu karena rata-rata hampir setiap kelurahan atau kecamatan sudah membuka posko pengungsian.

Menurutnya pula, hingga Jumat seluruh personel berada di lapangan baik membantu evakuasi warga, menyalurkan bantuan makanan siap saji maupun mendata kerusakan serta melakukan upaya pemulihan pasca bencana. Pihaknya juga berupaya melakukan rehabilitasi kepada pengungsi terutama anak-anak atau balita agar kondisi psikologinya tidak terganggu akibat bencana tersebut.

"Alhamdulillah melihat kondisi di beberapa lokasi banjir, air sudah mulai surut," kata Mulyono sambil menambahkan, "Kami terus berkoordinasi dengan BMKG terkait curah hujan yang berpotensi masih cukup tinggi agar dapat disampaikan melalui pemerintah kecamatan dan kelurahan kepada masyarakat untuk waspada, apalagi yang bermukim di bantaran sungai."

ANTARA

Pilihan Editor: Dua Singa Afrika Bersaudara Terekam Video Berenang Sejauh 1,5 Kilometer, Demi Mencari Betina?

Berita terkait

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

22 menit lalu

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

1 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

2 jam lalu

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

13 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

16 jam lalu

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

Eropa tengah dilanda banjir yang meluas dari Polandia hingga ke Rumania.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

18 jam lalu

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

18 jam lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

19 jam lalu

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

21 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

23 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca cerah berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami berawan.

Baca Selengkapnya