TEMPO Interaktif, Hongkong - Para ilmuwan Cina berhasil membuat sel punca super dari kulit tikus dan menggunakannya untuk menciptakan lima anak tikus hidup yang fertil. Mereka menggunakan sel kulit induced pluripotent> atau sel iPS, sel yang telah diprogram ulang untuk terlihat dan bekerja seperti sel punca embrionik. Sel punca embrionik, yang diambil dari janin berusia empat hari, memiliki kemampuan berubah menjadi sel tipe apa pun. Pada tikus, sel ini dapat ditanamkan ke dalam rahim tikus betina untuk membuat bayi tikus hidup. Eksperimen yang dipublikasikan dalam jurnal Nature itu memperlihatkan bahwa teorinya semua orang bisa dikloning menggunakan sel jaringan ikat yang terdapat pada kulit manusia. Namun, para pakar menegaskan bahwa mereka tidak berniat mempraktekkannya pada manusia. "Kami yakin temuan ini akan amat bermanfaat dan riset ini akan digunakan untuk memahami akar masalah beragam penyakit dan mengobatinya," kata Fanyi Zeng dari Shanghai Institute of Medical Genetics di Shanghai Jiao Tong University. "Tidak etis bila mencoba memakai sel iPS dalam reproduksi manusia. Penting bagi sains untuk memiliki batasan etis." Tim yang dipimpin oleh Qi Zhou dari State Key Laboratory of Reproductive Biology di Chinese Academy of Sciences itu membuat sel iPS menggunakan fibroblast tikus, yaitu sel-sel dalam jaringan ikat yang terdapat di kulit. Dari sel kulit tersebut, para ilmuwan Cina membuat 37 garis sel punca. Tiga di antaranya melahirkan bayi-bayi tikus hidup. "Satu garis keturunan bisa menghasilkan tikus yang amat kompeten dan tikus paling tua yang kita miliki berusia sembilan bulan," kata Zeng. "Hingga kini telah lahir lebih dari 100 tikus generasi kedua dan lebih dari 100 tikus generasi ketiga. Itu menunjukkan betapa subur dan kuatnya sistem itu." TJANDRA | REUTERS