Dinas Kehutanan Sumbar Temukan 66 Hospot Selama 24 Jam Terakhir, Ada 6 Titik Panas Merah

Selasa, 30 Juli 2024 14:30 WIB

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang

TEMPO.CO, Padang - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat 66 titik panas atau hotspot di Sumatera Barat (Sumbar) hingga Selasa siang, 30 Juli 2024. Hasil pencatatan selama 24 jam terakhir itu diambil dari laman SiPongi, sistem pemantau titik api yang dikembangkan pemerintah.

Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat, Yozarwardi, mengatakan jumlah itu terdiri dari 6 titik merah atau area dengan risiko kebakaran tinggi, kemudian 52 titik kuning, dan 8 titik hijau. Titik panas itu ditemukan di tiga kabupaten, yaitu Sijunjung (4 hotspot), Kabupaten Solok (1 hotspot), dan Pesisir Selatan (61 hotspot).

"Terbanyak di Kabupaten Pesisir Selatan yakni daerah Silaut dan Tapan," kata Yozarwardi ketika dihubungi Tempo, tak lama setelah publikasi 66 hotspot tersebut.

Menurut Yozarwardi, selama 12 jam terakhir hanya ada 1 titik panas yang muncul, yakni di Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan. Dia memastikan tim dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pesisir Selatan sudah mengerahkan tim untuk memeriksa dan menanganai hotspot tersebut.

Dia juga memastikan bahwa Dinas Kehutanan Sumatera Barat sudah menyurati regulator lokal untuk menyiapkan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). “Kami juga surati pemerintah setempat untuk siaga,” tutur Yozarwadi.

Advertising
Advertising

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ilham Wahab. Mengatakan ada dua laporan kebakaran lahan yang masuk ke unitnya pada 27 dan 29 Juli lalu. Laporan itu dari Kota Payakumbuh dan Pesisir Selatan.

Kebakaran pada 27 Juli ditengarai akibat rokok dibuang sembarangan dan menyebar melalui angin. “Yang membawa puing-puing api ke beberapa titik,” ucap dia.

Adapun pada 29 Juli 2024, terdapat 5 hektare lahan yang terbakar di Kota Payakumbuh. Meski sudah dipadamkan, tim BPBD itu berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Sumatera Barat untuk menyiapkan antisipasi ke depannya.

Pilihan Editor: Apakah Kampus Muhammadiyah Juga Berminat Membuka Jurusan Tambang? Ini Jawabnya

Berita terkait

Satu Siswa SD Dicatat Sebagai Korban Tewas Gempa di Kabupaten Bandung Hari Ini

10 jam lalu

Satu Siswa SD Dicatat Sebagai Korban Tewas Gempa di Kabupaten Bandung Hari Ini

Ratusan rumah dan puluhan bangunan rusak dampak gempa hari ini tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

14 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kembali Raih Dua Penghargaan Nirwasita Tantra dari KLHK

16 jam lalu

Kota Padang Kembali Raih Dua Penghargaan Nirwasita Tantra dari KLHK

Penjabat Wali Kota Padang, Andree Algamar, dan Ketua DPRD, Muharlion, menerima penghargaan Nirwasita Tantra 2023 karena keberhasilan membangun kota berwawasan lingkungan melalui kolaborasi eksekutif-legislatif.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

21 jam lalu

Gempa M4,9 Kejutkan Warga Bandung, BPBD: Rumah, Sekolah dan Puskesmas Dilaporkan Rusak di Kertasari dan Pangalengan

Gempa berlokasi di darat dengan pusat berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Bandung

Baca Selengkapnya

Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

1 hari lalu

Soal Perlindungan Aktivis Lingkungan, KLHK Akan Koordinasi dengan LPSK, Komnas HAM dan Polisi

KLHK akan berkoordinasi dengan Komnas HAM, LPSK dan polisi untuk meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap aktivis lingkungan.

Baca Selengkapnya

PIS dan KLHK Gelar Arung Edukasi Festival Ciliwung SH IML

1 hari lalu

PIS dan KLHK Gelar Arung Edukasi Festival Ciliwung SH IML

Pertamina International Shipping (PIS) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi merawat sungai Ciliwung lewat festival Ciliwung SH IML.

Baca Selengkapnya

Hasil Regulasi Baru, KLHK Bisa Bentuk Tim Penilai untuk Kasus Hukum Aktivis Lingkungan

1 hari lalu

Hasil Regulasi Baru, KLHK Bisa Bentuk Tim Penilai untuk Kasus Hukum Aktivis Lingkungan

Peraturan Menteri LHK Nomor 10 Tahun 2024 menebalkan partisipasi publik dalam upaya perlindungan hukum aktivis lingkungan.

Baca Selengkapnya

Soal Aturan Perlindungan Aktivis Lingkungan, Komnas HAM: Mendorong Keadilan Restoratif

1 hari lalu

Soal Aturan Perlindungan Aktivis Lingkungan, Komnas HAM: Mendorong Keadilan Restoratif

Komnas HAM mengapresiasi penerbitan Permen LHK Nomor 10/2024 tentang perlindungan hukum terhadap aktivis atau pembela lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sidang Kasus Petambak Udang Karimunjawa Mencemari Lingkungan Segera Masuki Tahap Tuntutan

3 hari lalu

Sidang Kasus Petambak Udang Karimunjawa Mencemari Lingkungan Segera Masuki Tahap Tuntutan

KLHK menetapkan 4 petambak udang sebagai tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa.

Baca Selengkapnya

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

4 hari lalu

Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

BPBD Kalimantan Barat mengungkapkan areal seluas lebih 13 ribu hektare terbakar pada periode Januari-Agustus 2024. Mitigasi karhutla perlu diperkuat.

Baca Selengkapnya