Dikecam Setelah Chatbot AI Batasi Info Penembakan Donald Trump, Ini Penjelasan Meta

Kamis, 1 Agustus 2024 17:11 WIB

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat saat ia masuk ke dalam kendaraan dengan bantuan personel Secret Service AS setelah ia tertembak di telinga kanannya saat kampanye di Butler Farm Show di Butler, Pennsylvania, AS, 13 Juli 2024. Setelah dirawat di rumah sakit terdekat, Trump sudah diperbolehkan pulang. REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, Jakarta - Chatbot AI (artificial intelligence) besutan Meta menolak memberikan informasi yang kredibel ihwal penembakan Donald Trump saat kampanye di kawasan Butler, Pennsylvania, AS. Fenomena penolakan ini memantik pro dan kontra oleh pengguna teknologi itu. Bahkan ada yang menduga Meta menutupi kasus tersebut.

Trump memang selamat saat insiden penembakan terjadi, Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat. Namun dia mengalami cedera berupa luka di bagian telinga dan pipi sebelah kanan. Foto yang beredar memperlihatkan dengan bercak darah di pipi kanan Trump.

Usai insiden itu, banyak pengguna media sosial mencari kebenarannya. Salah satunya dengan meminta informasi ke Chatbot AI bikinan Meta. Vice President Global Policy Meta, Joel Kaplan, mengatakan sudah mendapat informasi ketidaksenangan pengguna Chatbot AI akan informasi yang terkesan ditutup-tutupi itu.

Joel berdalih pembatasan akses informasi dari Chatbot AI untuk insiden penembakan Donald Trump bertujuan supaya kasus tersebut tidak memicu informasi yang bias di masyarakat. Meta memutuskan tidak menjawab pertanyaan seputar penembakan itu dan menjabarkannya secara umum saja.

"Ini sebabnya beberapa orang melaporkan bahwa AI kami menolak untuk membicarakan peristiwa itu," ujar Joel, disadur dari laman resmi Meta, Kamis, 1 Agustus 2024. Dia menegaskan telah memperbarui kebijakan Chatbot AI dan tidak lagi membatasi informasi insiden itu bila ada pengguna yang menanyakannya.

Advertising
Advertising

Joel menyesalkan tak menyadari dampak dari penutupan informasi ini akan berdampak kepada tingkat kepercayaan pengguna terhadap Meta. Awalnya Meta merasa takut bias jika Chatbot AI menjawab insiden ini, sebab itu kebijakan untuk tidak memberikan informasi secara detail.

"Sistem kami bekerja untuk melindungi pentingnya dan keseriusan peristiwa ini, kami terus berupaya membuat produk kami lebih baik dan akan terus mengatasi masalah apa pun yang muncul," ucap Joel, sembari menyebut, "Seharusnya kami melakukannya lebih awal."

Meta AI Eror Karena Foto-foto Trump Palsu

Walau teknologi AI telah berkembang pesat dan menjadi pembicaraan belakangan ini, Joel tetap menilai bahwa teknologi itu tidak sepenuhnya bisa diandalkan dalam memberikan informasi. Menurut dia, Chatbot AI belum menjangkau seluruh informasi dan berita terbaru yang sedang terjadi secara real-time.

Secara sederhana, kata Joel, respons yang dihasilkan oleh model bahasa besar yang mendukung chatbot ini didasarkan pada data yang digunakan untuk melatihnya. Kondisi itu terkadang dapat menimbulkan beberapa masalah saat AI ditanya tentang topik terbaru.

"Termasuk peristiwa percobaan pembunuhan Donald Trump, awalnya terdapat banyak kebingungan, informasi yang saling bertentangan, atau teori konspirasi langsung di ranah publik. Maka itu kami memprogram untuk tidak menjawab pertanyaan tentang insiden ini," ucap Joel.

Keputusan Meta bukan tanpa dasar, Joel melihat ada banyak informasi menyesatkan terkait penembakan Donald Trump, bahkan menjurus pada foto-foto palsu ihwal insiden ini. AI besutan Meta sempat mengalami kendala eror akibat kemunculan foto palsu itu, karena labelnya diubah dan tidak dideteksi pada sistem pemeriksaan fakta.

"Berbagai masalah ini sedang ditangani. Kami berkomitmen untuk memastikan platform kami menjadi tempat orang-orang dapat mengekspresikan diri mereka dengan bebas, dan kami selalu berupaya melakukan perbaikan," ujar Joel mengakhiri klasifikasinya.

Pilihan Editor: 120 Mahasiswa dari 18 Kampus Adu Kemampuan di Final Kompetisi Statistika dan Sains Data

Berita terkait

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

1 menit lalu

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

7 jam lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

Hasil survei dua hari menjelang pilpres AS terlihat Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat

Baca Selengkapnya

Tak Terima Disebut 'Boneka' Kamala Harris, Cardi B Serang Balik Elon Musk

8 jam lalu

Tak Terima Disebut 'Boneka' Kamala Harris, Cardi B Serang Balik Elon Musk

Perdebatan antara Cardi B dan Elon Musk terjadi di media sosial.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

10 jam lalu

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

Peneliti CSIS mengungkap dampaknya terhadap Indonesia bila Donald Trump atau Kamala Harris yang menang dalam pilpres 2024 di AS.

Baca Selengkapnya

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

11 jam lalu

Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Intel Akui Chip AI Gaudi Tertinggal Jauh Dibandingkan Nvidia dan AMD

14 jam lalu

Intel Akui Chip AI Gaudi Tertinggal Jauh Dibandingkan Nvidia dan AMD

Intel harus menghadapi kenyataan bahwa target US$ 500 juta untuk akselerator AI Gaudi tampaknya tidak akan tercapai.

Baca Selengkapnya

Dampak Sentimen Pilpres AS terhadap Nilai Tukar Rupiah

16 jam lalu

Dampak Sentimen Pilpres AS terhadap Nilai Tukar Rupiah

Pelemahan nilai tukar rupiah, menurut proyeksi Lukman Leong, akan semakin menjadi apabila Donald Trump yang nantinya memenangkan pilpres.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Hadirkan Fitur AI untuk Mempermudah Perekrutan Pelamar Kerja

17 jam lalu

LinkedIn Hadirkan Fitur AI untuk Mempermudah Perekrutan Pelamar Kerja

Dengan peluncuran terbaru ini, LinkedIn mendorong perekrut untuk lebih mengadopsi teknologi AI dalam keseharian mereka.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

19 jam lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat di tujuh negara bagian di Amerika Serikat dua hari menjelang pilpres AS 2024 berdasarkan survei.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jurnalis Gaza Tewas hingga Israel Culik Warga Lebanon

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jurnalis Gaza Tewas hingga Israel Culik Warga Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 3 November 2024 diawali oleh jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya