Unhan Teliti Gandum, Pakar di BRIN Beberkan Riset yang Sudah Ada dan Hasilnya

Jumat, 2 Agustus 2024 16:50 WIB

Tanaman gandum. REUTERS/Vincent Kessler

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat menjalin kerja sama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) mengembangkan penelitian tanaman gandum untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Disebutkan kalau jenis tanaman pangan itu memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan di daerah tropis, terutama dataran menengah dan dataran tinggi.

Saat dimintai tanggapannya, pakar pertanian di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Heny Herawati mengatakan sebaliknya: potensi gandum Indonesia tidak besar. Alasannya, Indonesia bukan negara tropis yang sesuai untuk budidaya tanaman gandum.

Menurut Heny, butuh riset lebih lanjut untuk pemuliaan tanaman dan pencarian bibit gandum yang sesuai untuk ditanam di Indonesia hingga produktivitasnya bisa menyamai potensi produksi gandum yang ada di negara subtropis. Secara umum, disebutkannya, gandum tumbuh dengan baik di wilayah dengan temperatur berkisar 10-25 derajat Celsius dan curah hujan 350-1.250 mm per tahun.

"Gandum dapat tumbuh di wilayah tropis seperti Indonesia, namun hanya jenis gandum spring yang dapat memberikan hasil panen cukup baik," kata Heny saat dihubungi, Jumat 2 Agustus 2024.

Heny menjelaskan, gandum dapat berkembang sangat baik di daerah dengan suhu yang rendah untuk merangsang pembungaan. Biasanya, kriteria wilayah seperti itu berada di dataran tinggi dengan elevasi di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya, Heny menjelaskan, gandum tak langsung menjadi tanaman penting dalam sistem usaha tani saat diperkenalkan di Indonesia pada awal abad ke-18. Kemudian pada 1981, kata Heny, Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan uji adaptasi plasma nutfah gandum dari berbagai negara.

Hasilnya, beberapa di antaranya menunjukkan daya adaptasi pada lahan dataran tinggi--sekalipun di dataran tinggi gandum harus bersaing dengan tanaman hortikultura yang nilai ekonominya lebih tinggi.

Balitbangtan juga meneliti varietas unggul gandum. Hasilnya adalah varietas Nias dan Timor yang telah dilepas pada 1993, varietas Selayar pada 2003, dan varietas Dewata pada 2004. "Keempatnya merupakan varietas gandum dataran tinggi dengan rata-rata hasil masing-masing 2,0 ton/ha, 2,0 ton/ha, 2,95 ton/ha, dan 2,04-2,96 ton/ha," tutur Heny.

Balitbangtan juga pernah merintis konsorsium penelitian gandum bersama beberapa perguruan tinggi dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Dari konsorsium itu dilepas varietas unggul gandum Guri-1 dan Guri-2 pada 2013, lalu pada tahun 2014 dilepas varietas Guri-3 Agritan, Guri-4 Agritan, Guri-5 Agritan, dan Guri-6 UNAND.

Potensi hasil dari keenam varietas tersebut lebih tinggi yaitu masing-masing 7,4 ton/ha, 7,2 ton/ha, 7,5 ton/ha, 8,6 ton/ha, 5,1 ton/ha, dan 5,3 ton/ha. "Tidak hanya itu, varietas Guri-5 Agritan dan Guri-6 UNAND juga adaptif di dataran sedang," ucap dia.

Namun, Heny juga mengungkap beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia. "Berdasarkan hasil informasi di lapangan, produktivitas gandum masih cukup rendah apabila dibandingkan ditanam di negara yang beriklim tropis."

Pilihan Editor: Gagalkan Penyelundupan yang Lebih Besar Tahun Ini, KKP Sebut Benih Bening Lobster Seperti Narkoba Hidup

Berita terkait

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

3 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tidak Pindahkan Benda Arkeologi Papua dan Mahasiswa UI Juara Kompetisi Video di Top 3 Tekno

Topik tentang Dewan Adat minta BRIN tidak memindahkan benda arkeologi Papua ke Cibinong Science Center menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

12 jam lalu

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

PLN dan Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Acwa Power dalam perjanjian pembelian hidrogen hijau sebagai usaha pemanfaatan energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

17 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

1 hari lalu

Situs Megalitikum Gunung Padang Diduga Pernah Dipakai untuk Pengamatan Astronomi

Sejauh ini belum ada temuan atau bukti dari artefak astronomi di Gunung Padang.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

1 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

1 hari lalu

Waspada Banjir Rob Supermoon 18 September, Ada Potensi Gerhana Parsial

Peristiwa Supermoon diwarnai potensi banjir rob di pesisir Indonesia. Sementara di luar negeri, Supermoon akan dibayangi gerhana bulan parsial.

Baca Selengkapnya

Lingkungan Terlindungi, Dapat Berkah Ekonomi

1 hari lalu

Lingkungan Terlindungi, Dapat Berkah Ekonomi

Penggerak perekonomian Kabupaten Trenggalek ada pada sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan, yang bergantung pada alam. Karenanya, upaya pelestarian lingkungan tidak bisa ditawar lagi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

4 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya

Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

5 hari lalu

Hujan di Jabodetabek Kamis Sore sampai Jumat Dinihari, Ini Sebaran dan Penyebabnya

Hingga mendekati subuh nanti diperkirakan potensi hujan tersebut masih mugkin bertahan dan bahkan meluas.

Baca Selengkapnya