Pola Zigzag pada Dinding Bisa Membuat Suhu Udara Lebih Adem 3 Derajat

Selasa, 20 Agustus 2024 09:30 WIB

Gedung bertingkat di jalan Sudirman, Jakarta, 2 April 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinding dengan kontur zigzag bisa menurunkan panas suhu udara 3 derajat Celsius lebih dingin dibandingkan dinding umumnya tanpa input energi apapun. Pendekatan ini dapat mereduksi energi yang digunakan untuk kebutuhan mendinginkan sistem, dan karenanya membantu membatasi laju pemanasan global.

"Dengan desain semacam ini, kita bisa memiliki bangunan atau gedung yang lebih dingin," kata Qilong Cheng dari Departemen Fisika dan Matematika Terapan di Columbia University, New York, AS. “Jadi kita dapat menurunkan konsumsi energi untuk pendinginan," katanya lagi

Tingkat ketergantungan kepada mesin-mesin penyejuk udara meningkat seiring Bumi yang memanas dan jumlah orang yang mampu mengakomodasi kebutuhan ini bertambah. Emisi gas rumah kaca dari kebutuhan pendinginan ini diperhitungkan bisa berlipat lebih dari tiga kali pada 2050.

Dampaknya, banyak tim peneliti mencoba mengembangkan solusi pendinginan pasif yang tidak membutuhkan energi. Misalnya, dengan cukup membuat atap berwarna putih yang dapat memantulkan cahaya matahari yang datang sehingga dapat menjaga suhu udara di gedung-gedung dan bahkan kota lebih dingin.

Pendekatan itu bisa lebih efektif lagi apabila atap putih dilapisi material yang tidak hanya merefleksikan sebagian besar gelombang dalam sinar matahari. Tapi, juga memancarkan radiasi inframerah dalam spektrum panjang gelombang yang membuatnya tidak dapat diserap molekul-molekul di atmosfer seperti karbon dioksida.

Advertising
Advertising

“Radiasi inframerah dalam rentang panjang gelombang itu bisa menembus melewati atmosfer dan langsung mencapai luar angkasa," kata Cheng.

Tapi, sementara material seperti itu punya efek mendinginkan yang signifikan ketika menghadap langsung ke langit, mereka tidak sama efektifnya sebagai dinding yang vertikal. Masalahnya adalah material yang baik dalam memancarkan inframerah juga baik dalam hal menyerapnya, dan permukaan dekat dinding, seperti beton, bisa meradiasikan sejumlah besar inframerah.

Solusi dari Cheng dan timnya adalah menyediakan dinding-dinding dengan kontur yang berbaris paralel ke tanah dengan pola zigzag ketika dilihat dari samping. Untuk menggambarkan dinding emisif/reflektif zigzag ini, bayangkan kumpulan tangga yang ditegakkan dari sudut 45 menjadi 90 derajat.

Penting sekali, zigzag yang menghadap ke atas mempunyai permukaan yang memancarkan banyak panas ke atmosfer. Sedangkan yang menghadap bawah mempunyai permukaan yang lebih bersifat memantulkan panas dan inframerah ketimbang menyerapnya.

Penelitian perfoma pendinginan suhu udara oleh dinding emisif/reflektif zigzag. (Journal Nexus, The Hong Kong Polytechnic University).

Untuk menguji pemikiran itu, Cheng dkk membangun sebuah model bangunan setinggi satu meter dengan dua macam permukaan dinding, zigzag dan rata. Ketika diletakkan di luar ruang di New Jersey saat musim panas, bangunan dengan dinding yang permukaannya zigzag terukur 2 derajat lebih dingin secara rata-rata selama 24 jam dibandingkan yang dinding rata. Perbedaan bahkan bisa sampai 3 derajat lebih dingin antara pukul 13 dan 14.

"Ada banyak material murah tersedia dengan sifat-sifat yang dibutuhkan," kata Cheng.

Bangunan atau gedung-gedung yang ada, menurutnya, bisa disesuaikan (retrofit) dengan menambahkan panel-panel zigzag yang paralel di atas. Efek pendinginan interiornya memang akan bervariasi bergantung pada faktor-faktor lain seperti ukuran jendela yang ada. "Tapi, dari simulasi, efeknya bisa sampai 2 derajat, mengurangi kebutuhan energi untuk pendinginan sampai seperempatnya."

Dinding zigzag, Cheng dan timnya menambahkan, hanya akan cocok untuk mendinginkan ruangan untuk iklim yang lebih panas. Pada musim dingin di area yang lebih dingin, dinding zigzag malah akan meningkatkan kebutuhan energi untuk pemanasan.

Tapi, Cheng dan koleganya telah pula mengusulkan sebuah desain 'sirip-sirip' menggantung yang bisa dikembangkan saat musim dingin untuk meningkatkan penyerapan panas dan menurunkannya saat musim panas.

Laporan penelitian tentang dinding yang mendinginkan bangunan atau gedung ini telah dipublikasi Jurnal Nexus daring 9 Agustus 2024.

NEW SCIENTIST, CELL

Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Sepekan ke Depan, Potensi Hujan Lebat Disebut BMKG Masih di Indonesia Tengah dan Timur

Berita terkait

Liburan Long Weekend di Bandung, Cuaca Diprediksi BMKG Cerah Berawan

4 hari lalu

Liburan Long Weekend di Bandung, Cuaca Diprediksi BMKG Cerah Berawan

Suhu terdingin Bandung sekitar 19-19,6 derajat Celcius, sementara suhu maksimal atau terpanasnya kisaran 30-32 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

6 hari lalu

Kunci Pertamina International Shipping Perkuat Logistik Nasional

Logistik yang efektif dan efisien, koordinasi rantai pasokan, dan strategi mengatasi ketidakpastian eksternal disebut menjadi kunci utama PIS sebagai urat nadi virtual atau virtual pipeline dalam pengangkutan dan pengantaran energi di seluruh penjuru kepulauan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

7 hari lalu

Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

Presiden Jokowi merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).

Baca Selengkapnya

OJK Pangkas Anggaran Proyek Gedung di IKN hingga Rp160,6 Miliar

8 hari lalu

OJK Pangkas Anggaran Proyek Gedung di IKN hingga Rp160,6 Miliar

OJK memangkas anggaran proyek pembangunan gedung di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Menlu Ukraina Ajukan Pengunduran Diri dalam Perombakan Kabinet Terbesar

14 hari lalu

Menlu Ukraina Ajukan Pengunduran Diri dalam Perombakan Kabinet Terbesar

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengajukan pengunduran dirinya bagian dari perombakan pemerintahan terbesar dalam perang 30 bulan

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Suhu 37 Derajat Lagi di Kabupaten Bekasi

15 hari lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Suhu 37 Derajat Lagi di Kabupaten Bekasi

Menurut prediksi cuaca BMKG, peluang hujan hari ini hanya di Kota Bogor. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini: Ada yang Hujan Lebat, Ada yang Panas 37 Derajat

16 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini: Ada yang Hujan Lebat, Ada yang Panas 37 Derajat

Suhu udara di Jakarta Utara lebih rendah daripada di 'pedalaman' Jabodetabek. Simak prediksi cuaca hari ini dari BMKG selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Dari Taylor Swift sampai Kaesang, Seberapa Buruk Jet Pribadi untuk Lingkungan?

18 hari lalu

Dari Taylor Swift sampai Kaesang, Seberapa Buruk Jet Pribadi untuk Lingkungan?

Ada kesamaan antara Kaesang Pangarep dan istri, Erina Gudono, dengan selebritas dunia Taylor Swift dan politikus oposisi di Inggris Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Pertamina Jadikan IAF 2024 Kesempatan untuk Gali Kerja Sama dengan Afrika Amankan Pasokan Energi

20 hari lalu

Pertamina Jadikan IAF 2024 Kesempatan untuk Gali Kerja Sama dengan Afrika Amankan Pasokan Energi

Pertamina akan menjadikan IAF 2024 sebagai momentum untuk menggali peluang kerja sama dengan negara-negara Afrika guna mengamankan pasokan energi

Baca Selengkapnya

4 Manfaat Green Building, Hemat Energi Hingga Operasional Rendah

24 hari lalu

4 Manfaat Green Building, Hemat Energi Hingga Operasional Rendah

Pembangunan green building adalah untuk memitigasi dampak yang timbul dari pendirian hingga penggunaan sebuah bangunan. Kenali 4 manfaatnya

Baca Selengkapnya