Cerita Front Nahdliyin Pertama Kali Jokowi Tawarkan Konsensi Tambang ke Ormas Keagamaan

Selasa, 27 Agustus 2024 10:55 WIB

Eks Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, saat ditemui usai peluncuran kerjasama Indonesia-Tiongkok di bidang kebudayaan dan pendidikan. Kepada wartawan, Aqil bilang konsesi tambang untuk Ormas merupakan ghanimah (rampasan perang) yang sudah seharusnya diterima ormas karena berperan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. TEMPO/Nandito Putra.

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Ayu Rikza mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pertama kali menawarkan konsesi mineral dan batubara kepada kelompok muda saat memberikan pidato dalam acara Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) pada 22 Desember 2021 yang berlangsung di Lampung.

Menurut dia, langkah Jokowi memberikan izin konsesi pertambangan kepada organisasi masyarakat keagamaan merupakan bagian dari upaya mengkonsolidasikan kekuataan politik.

"Sejarah Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2023 tentang Wilayah Pertambangan ini bukan semata ormas harus mendapat konsensi tambang. Ada di baliknya, yakni bagian dari upaya besar Presiden Jokowi dalam mengacak-acak negara Indonesia. Salah satunya dengan membagi kue ke ormas dengan mendapatkan konsensi tambang batubara," ujarnya dalam diskusi publik bertajuk ”Kuasa Negara Membajak Ormas Keagamaan dalam Menciptakan Keadilan Sosial” di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.

Dalam Muktamar NU tersebut, kata Ayu, Jokowi meminta ormas Islam terbesar di dunia ini untuk membentuk badan usaha mengurus konsensi di sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. "Ternyata apa yang disampaikan Jokowi itu bukan hanya omon-omon belaka, ternyata itu berkelanjutan, disambut sinyal pemberian itu oleh PBNU," ucap dia.

"Waktu itu Ketua PBNU Bidang Pemberdayaan Perekonomian Erman Suryaman menyebutkan bahwa itu suatu bentuk niat baik negara untuk membagi, istilahnya asymmetric resource distribution. Mereka menyebutkan akan menggunakan itu dengan baik. Apalag pada saat itu NU menyongsong satu abad pada tahun 2023 di Sidoarjo," ujarnya.

Advertising
Advertising

Janji Jokowi untuk tidak sekedar memberikan konsensi tambang kecil, menurut Ayu, membuat PBNU mulai tergoda mulai menjajaki dan memberikan dukungan terbuka bagi aktivitas pemerintahan. Salah satunya dengan langkah PBNU menginisiasi Forum R20 atau Religion of Twenty yang menjadi bagian dari Forum G-20 di Bali pada tahun 2023. Dalam forum itu, menurut Ayu, PBNU mulai ikut membahas soal isu lingkungan dan umat.

"Membahas umat tapi tidak menghadirkan umat. Salah satu editorial Islam Bergerak mengkritik R20 itu tidak berpihak pada umat tertindas, dikritik juga oleh teman-teman dari Wadas yang menjadi korban Proyek Strategis Nasional. Itu sekian pola yang kami temukan," ucapnya.

Ayu menyebutkan penolakan terhadap R20 waktu tidak hanya dari nasional tapi juga komunitas muslim global. "Lucunya R20 dianggap forum inisiator agama bisa tampil di dunia global, bukan sebagai penghambat kemajuan, tapi malah mendapat kritik dari komunitas muslim dunia selatan, misalnya dari komunitas muslim di India yang melihat apa yang dilakukan PBNU mengkhianati perjuangan muslim di India melawan fasisme yang mereka terima," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf membeberkan alasan organisasinya menerima pemberian izin tambang dari Presiden Joko Widodo. Alasan utama Gus Yahya –sapaan Yahya Cholil Staquf— karena PBNU membutuhkan dana untuk membiyai operasional berbagai program dan infrastruktur NU.

Pilihan Editor: Info Terkini Gempa M6,2 di Laut Banda Guncang Maluku, Terasa Hingga Saumlaki dan Pulau Masela

Berita terkait

KPK Tak Pernah Kirim Surat Undangan Klarifikasi ke Kaesang Seperti yang Pernah Dijanjikan

42 menit lalu

KPK Tak Pernah Kirim Surat Undangan Klarifikasi ke Kaesang Seperti yang Pernah Dijanjikan

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pernah menyatakan bahwa KPK akan mengirim surat undangan klarifikasi soal jet pribadi ke Kaesang.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Bakal Hadiri Upacara Penutupan PON 2024, Prabowo Subianto Belum Pasti

1 jam lalu

Presiden Jokowi Bakal Hadiri Upacara Penutupan PON 2024, Prabowo Subianto Belum Pasti

Presiden Joko Widodo akan hadir dalam upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bantah Buka Keran Ekspor Pasir Laut, tapi Sedimen; Walaupun Wujudnya Juga Pasir

1 jam lalu

Jokowi Bantah Buka Keran Ekspor Pasir Laut, tapi Sedimen; Walaupun Wujudnya Juga Pasir

Presiden Jokowi membantah pemerintahannya kembali mengizinkan ekspor pasir laut. Menurutnya, yang diekspor adalah hasil sedimentasi.

Baca Selengkapnya

KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

2 jam lalu

KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

KPK akan memproses data dan keterangan Kaesang Pangarep soal jet pribadi yang ia gunakan terbang ke Amerika bersama istrinya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

3 jam lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

4 jam lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

4 jam lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Pengamat: Mengingkari Janji Pelestarian Laut

Pembukaan ekspor pasir laut yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dianggap sebagai pengingkaran janji Jokowi untuk melestarikan laut.

Baca Selengkapnya

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

4 jam lalu

Belum Diterima Jokowi, Ini Isi Surat Permintaan Audiensi Arsjad Rasjid soal Munaslub Kadin

Presiden Jokowi mengaku belum menerima surat dari Ketua KadinArsjad Rasjid tentang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Apa isi surat itu?

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

4 jam lalu

Ekspor Pasir Laut Menuai Kritik Walhi dan Susi Pudjiastuti, Jokowi: Itu Sedimen, Meski Wujudnya Pasir

Ekspor pasir laut kembali digolkan lewat peraturan Mendag. Berbagai pihak lakukan kritik terhadap kebijakan ini. Apa kata Walhi dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

13 jam lalu

Apakah "Nebeng" Bisa Loloskan Kaesang Dari Dugaan Gratifikasi Penggunaan Private Jet?

"Jadinya numpang teman, kalau bahasa bekennya nebeng" kata Kaesang pada Media, Senin, 17 September 2024, terkait perjalanannya dengan pesawat jet.

Baca Selengkapnya