Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

Rabu, 4 September 2024 23:47 WIB

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi telah memastikan asap putih dari area Kawah Gunung Tangkuban Parahu pada hari ini, Rabu 4 September 2024, bukan berasal dari peristiwa erupsi. Masyarakat sekitar sempat mencemaskan kemunculan asap itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung api yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu.

Kamera CCTV yang digunakan untuk memantau aktivitas Gunung Tangkuban Parahu awalnya mendapati sinar yang berlokasi di atas kawah baru yang lokasinya berdekatan dengan Upas Hills pada Rabu dinihari, sekitar pukul 01.41 WIB. Menyusul kemudian kemunculan asap putih tipis terpantau pada kamera CCTV pada pukul 05:51 WIB dan pukul 09:20 WIB.

Pada siang harinya diperoleh informasi dari PT GRPP, pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu, serta warga setempat, bahwa telah terjadi kebakaran hutan di titik yang sama sesuai dengan arah pengamatan CCTV milik Badan Geologi. Kebakaran itu dilaporkan masih terjadi sepanjang hari ini.

"Kebakaran tidak mengganggu stasiun pemantauan Gunung Api Tangkuban Parahu dikarenakan lokasinya berjauhan,” kata Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, dikutip dari keterangannya pada Rabu, 4 September 2024.

Wafid menerangkan, hasil pemantauan visual pada kondisi Kawah Ratu dan Kawah Ecoma pada hari ini tidak memperlihatkan adanya anomali embusan asap kawah dibandingkan pengamatan sebelumnya. Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih didominasi gempa-gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida dekat permukaan.

Advertising
Advertising

Aktivitas gempa vulkanik yang berasosiasi dengan suplai magma belum menunjukkan tingkat kejadian yang signifikan dengan rata-rata kurang dari 1 kali kejadian gempa per hari. Pemantauan peralatan Tiltmeter serta Electronic Distance Measurement (EDM) pun belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan yang signifikan.

“Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hingga 4 September 2024 pukul 16.00 WIB masih pada Level I (Normal),” kata Wafid.

Meski begitu Badan Geologi merekomendasikan agar tidak mendekat dasar kawah, serta tidak berlama-lama dan menginap di area kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu. “Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik,” kata Wafid.

Pilihan Editor: Kajian Atas Lebih dari 5.000 Studi Tak Temukan Hubungan Ponsel dengan Kanker Otak

Berita terkait

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

10 jam lalu

Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Kepala Badan Geologi M. Wafid menyatakan, gempa bumi di Kabupaten Bandung hari ini akibat aktivitas sesar aktif.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

13 jam lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

1 hari lalu

Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

Gunung Semeru, Jawa Timur, mengalami erupsi delapan kali pada Selasa pagi. Tinggi letusan abu hingga mencapai 500 meter.

Baca Selengkapnya

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

2 hari lalu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu, Senin, 16 September 2024, pukul 10.35 WIT kembali erupsi dan memuntahkan abu hingga ketinggian 700 meter.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

4 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

6 hari lalu

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

Aktivitas Gunung Lewotobi masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

8 hari lalu

Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

9 hari lalu

Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Alat tak mampu jangkau kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Parahu. Api padam oleh hujan. Jalur pendakian masih ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

9 hari lalu

Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Bandara Frans Seda di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dua bulan tidak beroperasi karena Gunung Lewotobi erupsi.

Baca Selengkapnya

Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

10 hari lalu

Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

Selama 24 jam pada Sabtu, Gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.

Baca Selengkapnya