Walhi Bicara Watak Jokowi dan 2 Teori Sedimentasi Pasir Laut

Senin, 7 Oktober 2024 15:00 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan dukungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) menggelar ISF 2024 yang dihadiri sekitar 8.000 peserta dari 50 negara sebagai ajang bertukar pikiran, menawarkan solusi, dan berbagi praktik terbaik dalam aksi iklim. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membuka kembali izin penambangan dan ekspor pasir laut bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataannya di forum internasional yang selalu mengkampanyekan visi jangka panjang penyelamatan laut. Kebijakan terkini dinilai mencerminkan watak sesungguhnya dari Jokowi yang hanya berorientasi jangka pendek yakni ekonomi.

Penilaian itu disampaikan Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi, Parid Ridwanuddin. Menurut dia, dengan membuka izin tambang dan ekspor pasir laut maka Pemerintahan Jokowi sesungguhnya tidak fokus melihat ancaman serius perubahan iklim bagi masyarakat di pesisir dan pulau kecil.

"Krisis iklim mempercepat banyak wilayah pesisir dan pulau kecil tenggelam, penambangan dan ekspor pasir laut ini bakal mempercepat itu, dan juga menghilangkan kemampuan adaptasi masyarakat pesisir," katanya kepada Tempo, Senin 7 Oktober 2024.

Pernyataan Jokowi yang berulang kali menyebutkan bahwa eksploitasi hanya terhadap sedimentasi bukan pasir, juga dinilai Parid sekadar permainan kata. Menurut dia, Jokowi tidak paham konteks antara sedimentasi dan pasir laut.

Diterangkan Parid, ada dua teori besar soal sedimentasi di laut. Yang pertama adalah yang dikembangkan oleh para ahli geologi yang menyebutkan sedimentasi di sebagian wilayah Indonesia itu sebetulnya sedimentasi sungai-sungai pada 10-20 ribu tahun yang lalu, ketika paparan Sunda masih menjadi daratan. Sedimentasi purba disebutnya punya peran penting dalam ekosistem laut saat ini.

Advertising
Advertising

Teori kedua menjelaskan sumber sedimentasi itu alami dan tidak alami. Termasuk di dalam yang alami adalah sedimentasi purba itu, juga hasil erupsi gunung berapi yang sangat panjang di Indonesia. "Material letusan masuk ke laut yang kemudian jadi ekosistem laut dengan membentuk pulau-pulau kecil yang dalam bahasa lokal disebut betik atau gusung," kata Parid.

Parid menyebutkan fungsi gusung ini menjadi penahan alami bagi pesisir dari gelombang tinggi. Menurut dia, gugusan gusung banyak ditemui di perairan timur Lampung, dan Pulau Rupat, dan Bangka Belitung.

Adapun sedimentasi tidak alami dihasilkan dari proses pertambangan yang dibuang ke sungai dan berakhir di laut. Tapi, ini pun jika dikeruk belum tentu juga menyelesaikan masalah. "Karena sumber sedimentasi ini adalah kerusakan di darat. Kalau Jokowi mau, bereskan di darat biar tak terjadi sedimentasi di laut."

Lagian, Parid juga mengungkap hasil kajian Walhi bahwa kerugian negara yang bisa didulang akibat dibukanya izin tambang dan ekspor pasir laut bisa lima kali lipat dibanding keuntungan ekonomi yang didapatkan. Seperti diketahui, asosiasi perusahaan pasir laut menyebutkan akan membayar Rp 18,6 juta/hektare.

"Itu baru kerugian ekonomi, belum hilangnya biodiversitas, hancurnya ekonomi nelayan, pulau-pulau kecil yang tenggelam. Semua itu justru lebih besar dibandingkan keuntungan ekonomi yang jangka pendek tersebut," kata Parid.

Pilihan Editor: Rumor Sebut Huawi Mate 70 Pro Hadir Bulan Ini atau Bulan Depan dengan Pulau Berisi 5 Kamera Belakang

Berita terkait

Respons Jokowi soal Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut: Coba Dicek Betul

25 menit lalu

Respons Jokowi soal Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut: Coba Dicek Betul

Presiden Jokowi akhirnya angkat suara terkait penyebab deflasi beruntun selama lima bulan

Baca Selengkapnya

Target Ridwan Kamil-Suswono Menanam 3 Juta Pohon di Jakarta, Walhi: Mau Tanam di Mana?

48 menit lalu

Target Ridwan Kamil-Suswono Menanam 3 Juta Pohon di Jakarta, Walhi: Mau Tanam di Mana?

Dalam acara debat pertama kemarin, Suswono kembali menyampaikan program penanaman tiga juta pohon di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara

1 jam lalu

Pasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara

Ternyata masih banyak pihak yang salah kaprah anggap Presiden dan Wakil Presiden sebagai lambang negara. Terakhir disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Raffi Ahmad Gabung Kepengurusan Kadin versi Munaslub, 3 Nama Besar Lain yang Ikut Penambangan Pasir Laut

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Raffi Ahmad Gabung Kepengurusan Kadin versi Munaslub, 3 Nama Besar Lain yang Ikut Penambangan Pasir Laut

Raffi Ahmad sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif Kadin periode 2024-2029 versi Munaslub

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Kabinet Prabowo, Azwar Anas: Saya Belum Tahu

1 jam lalu

Masuk Bursa Kabinet Prabowo, Azwar Anas: Saya Belum Tahu

Menpan RB Azwar Anas merespons kabar ia masuk bursa Kabinet Prabowo dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Pastikan Nasib Keppres Pemindahan Ibu Kota di Tangan Prabowo

2 jam lalu

Gerindra Pastikan Nasib Keppres Pemindahan Ibu Kota di Tangan Prabowo

Prabowo sedang sibuk menyiapkan keppres untuk struktur kementerian di kabinet barunya. Senyampang itu, ia masih mengkaji keppres pemindahan ibu kota.

Baca Selengkapnya

Kini Jokowi Sebut Jangan Buru-buru Pindah ke IKN, Keppres Pindah Ibu Kota Belum Diteken Sampai Ujung Jabatan

3 jam lalu

Kini Jokowi Sebut Jangan Buru-buru Pindah ke IKN, Keppres Pindah Ibu Kota Belum Diteken Sampai Ujung Jabatan

Setelah gagal pindah ke IKN pada Juli dan September, Jokowi sebut pemindahan ibu kota jangan terburu-buru. Keppres pun belum diteken.

Baca Selengkapnya

Menanti Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

3 jam lalu

Menanti Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Jokowi sebelumnya pernah menuturkan penerbitan Keppres IKN bisa jadi dilakukan sebelum 17 Agustus atau setelah Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenai Jokowisme, Ideologi Relawan Alap-Alap Jokowi yang Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa

3 jam lalu

Mengenai Jokowisme, Ideologi Relawan Alap-Alap Jokowi yang Pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa

Alap-Alap Jokowi pernah mengusung ideologi yang disebut Jokowisme. Belakangan disorot pasang baliho Jokowi guru bangsa.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Jokowi Terlihat Tak Salami Mantan Wapres Try Sutrisno

4 jam lalu

Penjelasan Istana soal Jokowi Terlihat Tak Salami Mantan Wapres Try Sutrisno

Narasi Jokowi tidak menyalami Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno ramai di media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Baca Selengkapnya