Ini Alasan Indonesia Menggunakan Kode Telepon +62

Editor

Nurhadi

Selasa, 8 Oktober 2024 11:53 WIB

Nomor tidak dikenal yang menelepon memang sangat mengganggu. Anda perlu tahu cara membisukan telepon WA dari nomor tak dikenal berikut. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar warga Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan sebutan "negara +62" yang menjadi julukan bagi Indonesia yang biasanya digunakan oleh warganet. Hal ini dikarenakan kode telepon yang digunakan negara ini adalah +62. Namun, tidak semua orang mengetahui latar belakang penetapan kode telepon internasional itu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui akun official Instagram @kemenkominfo sebenarnya sudah pernah membeberkan mengapa Indonesia mendapat kode telepon +62. Untuk diketahui, kode telepon internasional sendiri diatur oleh organisasi dunia di bawah naungan PBB, yakni Persatuan Telekomunikasi Internasional atau International Telecommunication Union disingkat ITU. Kode telepon internasional diatur untuk memudahkan komunikasi lintas negara.

Sudahi cocoklogimu 17 + 45 = 62. Cukup cocoklogi zodiak aja, kode negara jangan. Minfo mau cerita sedikit sejarah +62 yang diperoleh Indonesia. Ternyata kode negara ini telah diatur untuk memudahkan komunikasi lintas negara,” tulis Kemkominfo lewat Instagram pada Selasa, 27 Juli 2021.

Dengan adanya kode telepon yang dimiliki setiap negara, tentunya dapat membantu perusahaan telekomunikasi memastikan dan memahami ke mana panggilan harus dialihkan ke tempat yang sesuai berdasarkan kode telepon internasional. Sehingga komunikasi antar negara juga dapat berjalan dengan lebih mudah dan tepat.

Dilansir dari governancejustice.org, pada 1960, ITU menerbitkan Red Book yang berisi susunan kode yang telah ditetapkan untuk digunakan sebagai kode negara di seluruh dunia. Buku panduan tersebut memuat 50 nomor berbasis dua digit untuk negara-negara di dunia.

Advertising
Advertising

Kemudian, pada 1964, dirilis Blue Book, di mana kode telepon negara dunia dibagi menjadi sembilan zona, dan negara-negara diberi kode negara satu, dua atau tiga digit, dengan digit awal mewakili zona mereka. ITU memiliki tugas untuk mengatur kode negara di seluruh dunia guna memfasilitasi konektivitas jaringan komunikasi internasional dan menyusun kode telepon internasional berdasarkan zona.

ITU pun membaginya menjadi sembilan zona, yang kemudian angka kelompok zona tersebut menjadi awalan kode telepon. Zona 1 untuk kawasan Amerika Utara dan Amerika Tengah, Zona 2 untuk kawasan Afrika, Zona 3 untuk kawasan Eropa, dan Zona 5 untuk kawasan Amerika Selatan.

Sementara Zona 6 untuk Oseania, Australia dan lain-lain, termasuk sejumlah negara di Asia Tenggara. Zona 7 untuk kawasan Rusia, Zona 8 untuk kawasan Asia Timur, dan Zona 9 untuk kawasan Asia Barat dan Timur Tengah.

Kode telepon +62 digunakan oleh Indonesia karena berdasarkan pembagian zona tersebut Indonesia berada di kawasan Zona 6. Selain Indonesia, negara di Asia Tenggara lainnya juga mendapatkan kode telepon dengan awalan 6, seperti Malaysia dengan kode telepon +60, Filipina dengan kode telepon +63, dan Singapura dengan kode telepon+65.

“Jika menggunakan kode 0 maka jangkauannya hanya di Indonesia saja. Tapi +62 membuatmu bisa berkomunikasi lintas negara,” tulis Kominfo. Selain itu, dijelaskan pula bahwa penggunaan tanda plus (+) berperan penting untuk menunjukkan kode negara. Tanpa tanda tersebut, maka hanya merupakan angka biasa.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Pilihan Editor: Wamen Kominfo: Perpres Publisher Rights untuk Keadilan Ekonomi bagi Pers

Berita terkait

Agenda Imam Besar Masjid Nabawi Selama di Indonesia, Kunjungi Istana hingga Ceramah di Masjid Istiqlal

8 jam lalu

Agenda Imam Besar Masjid Nabawi Selama di Indonesia, Kunjungi Istana hingga Ceramah di Masjid Istiqlal

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, rencananya akan mengunjungi Istana Negara hingga menjadi imam salat jumat di Masjid Istiqlal selama berada di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid dan Anindya Rasjid Masih Berseteru, Kominfo Diduga Sempat Blokir Situs Kadin

8 jam lalu

Arsjad Rasjid dan Anindya Rasjid Masih Berseteru, Kominfo Diduga Sempat Blokir Situs Kadin

Kementerian Kominfo diduga sempat memblokir situs Kadin Indonesia di tengah memanasnya perseteruan antara kubu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie.

Baca Selengkapnya

Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

10 jam lalu

Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia

Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024. Ia akan berada di Indonesia hingga Jumat mendatang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Letak Astronomis Indonesia dan Contoh Pengaruhnya

23 jam lalu

Mengenal Letak Astronomis Indonesia dan Contoh Pengaruhnya

Apa itu letak astronomis Indonesia? Berikut informasi beserta contoh pengaruhnya bagi negara di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dan Eropa di Bisnis Forum

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dan Eropa di Bisnis Forum

Indonesia-Europe Business Forum 2024 ditujukan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Eropa

Baca Selengkapnya

Indonesia Memperkuat Kemitraan Ekonomi dengan Asia Selatan dan Asia Tengah

1 hari lalu

Indonesia Memperkuat Kemitraan Ekonomi dengan Asia Selatan dan Asia Tengah

INASCA Business Forum adalah forum memperkuat kemitraan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tengah.

Baca Selengkapnya

Evakuasi WNI dari Lebanon Gelombang 4 dan 5 akan Tiba di Indonesia 7 Oktober 2024

2 hari lalu

Evakuasi WNI dari Lebanon Gelombang 4 dan 5 akan Tiba di Indonesia 7 Oktober 2024

KBRI Amman menjamin keselamatan para WNI yang dievakuasi dari Lebanon yang akan dipulangkan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Disebut Diusulkan Jadi Menteri Kominfo, Meutya Hafid: Tidak Terlibat Pembentukan Kabinet

2 hari lalu

Disebut Diusulkan Jadi Menteri Kominfo, Meutya Hafid: Tidak Terlibat Pembentukan Kabinet

Meutya Hafid tidak ingin berkomentar lebih banyak terkait pembahasan soal usulan dirinya menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

3 hari lalu

Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

UNESCO antara lain menemukan pendanaan penelitian bidang AI di Indonesia yang rendah dan merekomendasikan antara lain bikin regulasi dulu.

Baca Selengkapnya

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

3 hari lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya