Kenang Era Jokowi di Sela Pelantikan Prabowo, Warga Rempang Minta PSN Eco-City Dihentikan
Reporter
Yogi Eka Sahputra
Editor
Yohanes Paskalis
Senin, 21 Oktober 2024 05:25 WIB
TEMPO.CO, Batam - Masyarakat asli Pulau Rempang di Batam, Kepulauan Riau, berharap proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City berakhir seiring pergantian pemerintahan. Keinginan para warga lokal Rempang, terutama warga suku Melayu tersebut menguat di tengah momentum pelantikan Presiden Prabowo Subianto, menggantikan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
Asmah, seorang perempuan warga Rempang, mengaku belum hidup tenang setelah terdampak kebijakan PSN di era Jokowi. Dia hanya satu dari ribuan masyarakat Pulau Rempang yang terancam digusur karena pembangunan Rempang Eco City. "Kami resah dan tidak nyaman hidup di kampung sendiri," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 Oktober 2024.
Dia mengatakan Pulau Rempang yang hanya berukuran hampir 17 ribu hektare masih dihantui berbagai proyek komersial, mulai dari pabrik kaca hingga panel surya. Selain kawasan industri, pemerintah juga menargetkan pembangunan area pariwisata di sana.
Asmah juga mengenang janji Jokowi kepada masyarakat kampung tua di Pulau Rempang yang tak kunjung terealisasi hingga lengser dari jabatan. Jokowi sebelumnya berjanji memberikan sertifikat kepada para warga lokal. “Janji Jokowi dulu sebelum naik, mau buatkan sertifikat untuk masyarakat, sampai sekarang belum terpenuhi," tuturnya.
Dia berharap Presiden Prabowo mencabut Rempang Eco-City dari daftar PSN karena menghambat ruang hidup penghuni Pulau Rempang. Menurut dia, warga lokal tidak akan berhenti mempertahankan tanah nenek moyang. Masyarakat Rempang dan Galang belakangan bahkan mendeklarasikan wadah bernama Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu, atau disingkat Amar, untuk menebalkan penolakan terhadap PSN tersebut.
Aris, warga Rempang lainnya juga mengaku masih ingat betul dengan janji-janji Jokowi, terutama pada masa kerja Kabinet Kerja, yaitu pada 2014-2019. Janji itu dianggap memudar, bahkan berganti menjadi kebijakan yang meresahkan masyarakat pada periode kedua. “Kembalikan ruang hidup kami seperti dulu lagi," kata Aris.
Pilihan Editor: Walhi Sebut Prabowo Lupa Misi ke-8 Astacita, Soroti Pidato Kenegaraan yang Minim Bahas Lingkungan