Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Bakteri, Populasi Virus Juga Diami Sikat Gigi Anda

image-gnews
Sikat gigi.
Sikat gigi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan virus yang menginfeksi bakteri telah ditemukan di sikat gigi dan showerhead. Meski begitu ini bukan sesuatu yang harus dicemaskan secara berlebihan karena virus-virus itu tidak berbahaya bagi manusia. Sebaliknya, mempelajarinya diyakini bisa mengungkap cara baru untuk membunuh bakteri yang kebal terhadap obat-obatan.

Sudah diketahui bahwa sikat gigi dan juga showerhead dipenuhi bakteri dari dalam mulut dan intalasi air di rumah kita. Tapi tak banyak yang diketahui tentang virus-virus yang juga berdiam di sana. 

Untuk mendapatkan gambarannya yang lebih jelas, Erica Hartmann dari Northwestern University, Illinois, AS, dan koleganya mengambil sampel swab dari 92 showerhead dan 36 sikat gigi di banyak kamar mandi warga di negara itu. Hartmann tepatnya berasal dari Divisi Paru-paru dan Pengobatan Layanan Kritis di Fakultas Kedokteran. 

Dengan mengurutkan DNA dari sampel dalam setiap swab itu, para peneliti menemukan lebih dari 600 virus yang diketahui menginfeksi bakteri, disebut bacteriophage. Sebanyak 532 virus di antaranya diketahui terhubung dengan keluarga 32 keluarga bakteri di tempat yang sama. Namun dari 32 itu hanya Sphingomonadaceae, Burkholderiaceae, dan Caulobacteraceae yang ditemukan baik di sikat gigi maupun di showerhead. 

Kebanyakan dari virus-virus itu, yang tidak berbahaya bagi manusia, datang dari sikat gigi, dan banyak dari mereka belum dikenal sebelumnya. "Ini hanya menggarisbawahi betapa banyak hal baru di luar sana," kata Hartmann dikutip dari New Scientist.

Hartmann dkk tak sampai  menguji apakah virus-virus itu mempengaruhi ribuan bakteri yang juga mereka temukan di sampel swab yang sama. Hartmann hanya mengatakan bahwa bacteriophage cenderung membajak mesin molekuler sebuah bakteri untuk menggandakan diri, dan kemudian membunuh bakterium itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Atau, virus dapat berintegrasi ke dalam genom bakteri dan mengubah bagaimana perilaku bakteri," katanya menjelaskan

Ditambahkannya, bacteriophage yang diidentifikasi kemungkinan ada di setiap permukaan basah di areal rumah, seperti sink (buangan air wastafel) dan kulkas. "Kami kira mereka ada di mana saja," kata Hartmann yang temuan timnya itu dipublikasi dalam jurnal online Frontiers in Microbiomes, 9 Oktober 2024.

Jack Gilbert, profesor kedokteran anak dari University of California, San Diego, menilai temuan itu sebagai sumber menarik untuk bisa memahami lebih baik rentang dan detail dari aktivitas bacteriophage di dalam sebuah rumah.

Sedangkan peneliti biologi dan sosal-soal higienis dari Rhine-Waal University of Applied Sciences di Jerman, Dirk Bockmühl, menyebut bacteriophage yang direkayasa bisa digunakan untuk mencari lebih banyak pengobatan untuk membunuh bakteri yang resisten obat, "Ketika antibiotik gagal berfungsi."

Pilihan Editor: Ribuan Orang Serbu Bursa Kerja ITB, Ada yang Langsung Tes dan Wawancara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan Penyakit Leptospirosis

9 jam lalu

Penyakit Leptospirosis Rawan Saat Musim Hujan, Ini Gejalanya
Ketahui Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan Penyakit Leptospirosis

Beberapa hewan yang sering menjadi penyebab penularan leptospirosis adalah tikus, anjing, dan hewan ternak.


Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

6 hari lalu

Radang Tenggorokan/Canva
Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

Sakit tenggorokan bisa merupakan efek samping dari penyakit lain seperti flu atau batuk. Apa bedanya dengan radang tenggorokan?


Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

10 hari lalu

Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

Raja Salman pada Mei 2024 dikabarkan terima antibiotik untuk penanganan penyakit infeksi paru-paru yang ia derita. Apa gejala dan bahaya penyakit ini.


Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

11 hari lalu

Cara transfer chat Whatsapp ke HP baru. Foto: Canva
Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

Ketahui sederet bahaya dari penggunaan aplikasi SocialSpy WhatsApp yang harus diwaspadai. Jika sudah menginstal, ketahui cara menghapusnya ini.


Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

15 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

Reaksi gigitan nyamuk berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya gatal ringan dan ada yang parah disertai bentol. Jangan lakukan hal ini.


8 Cara Mengajarkan Anak Gosok Gigi dengan Benar dan Mudah

17 hari lalu

Tips menggosok gigi anak. Foto: Canva
8 Cara Mengajarkan Anak Gosok Gigi dengan Benar dan Mudah

Penting untuk mengajarkan sikat gigi pada anak sejak dini. Berikut ini cara mengajarkan anak gosok gigi yang benar dengan mudah.


Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

19 hari lalu

Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

Sikat gigi tergolong peranti yang rentan terpapar bakteri, karena sering terkontaminasi mikroorganisme dalam air liur dan jaringan mulut


Pakar Ingatkan Bahaya Tren Fridgescraping, Menata Kulkas seperti Ruangan

20 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Pakar Ingatkan Bahaya Tren Fridgescraping, Menata Kulkas seperti Ruangan

Pakar kesehatan mengingatkan bahaya fridgescraping -- menaruh barang dekoratif di kulkas -- daripada sekadar mencari perhatian di media sosial.


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

22 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia


5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

22 hari lalu

Pernah ditolak, ini tujuan dari rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia di Jakarta Barat. Sebaiknya selalu waspada. Foto: Canva
5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.