Garapan Besar Leopard Salju dari Mac OS

Reporter

Editor

Selasa, 15 September 2009 14:10 WIB

Snow-Leopard
TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski telah dijual pada akhir bulan lalu, Apple baru meluncurkan Snow Leopard untuk pasar Indonesia pada 8 September lalu. Acara itu ditandai dengan demonstrasi keandalan sistem operasi baru tersebut di sebuah hotel berbintang di pusat Jakarta.

Snow Leopard adalah sistem operasi yang diciptakan untuk melanjutkan kiprah Leopard, sistem operasi yang dikenal dengan nama Mac OS X. Si leopard salju adalah Mac OS X versi 10.6.

Tak tanggung-tanggung, Apple menggarap kembali hampir keseluruhan dari 1.000 proyek yang digelar untuk menciptakan Mac OS X versi sebelumnya. "Kami melakukan 90 persen perbaikan. Ini peningkatan yang besar," kata Justin, Product Marketing Manager untuk Sistem Operasi Apple.

Tujuannya, kata Justin, adalah menghasilkan sistem yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih stabil. Dari demonstrasi yang dilakukan Justin, tampaknya Snow Leopard sudah menampilkan perubahan dalam kemampuan operasinya.

Saat menginstalasinya untuk kali pertama, ternyata 45 persen lebih cepat. Snow Leopard tak membutuhkan ruang hard disk sebesar pendahulunya. Malah, setelah diinstal, si leopard salju akan "memulangkan" kelebihan ruang hard disk sebesar 7 gigabita yang sebelumnya dipakai Leopard.

Proses instalasinya terbilang cepat. Ini lantaran tingkat kompatibilitasnya jauh lebih tinggi dari pendahulunya. Menurut Justin, paling tidak waktu yang dibutuhkan untuk menginstalasi peranti lunak itu hanya sekitar 30 menit. Itu pun didukung tombol-tombol yang besar dan mudah dikenali.

Demikian juga dock yang menampilkan berbagai menu dan ikon yang besar-besar serta menarik dilihat. Finder atau jendela untuk mengeksplorasi isi sistem komputer sepintas tak memperlihatkan perubahan. Tapi kecepatannya dalam menjelajahi isi sistem komputer sudah lebih cepat.

Selain itu, koneksi terhadap memori eksternal lebih cepat. Menariknya, pengguna tak perlu membuka sebuah aplikasi terlebih dulu untuk menampilkan berkas-berkas yang ada di dalamnya.

Menampilkan susunan menu yang ada di dalam sistem bisa dalam berbagai tampilan yang menarik. Pada mode thumbnail, berkas-berkas multimedia bisa langsung ditampilkan menurut aplikasinya tanpa perlu menjalankan aplikasi itu terlebih dahulu.

Terkait dengan aplikasi, Apple telah merancang sebuah fitur bernama Expose. Fitur ini akan otomatis mengelola dan mengatur berbagai macam aplikasi yang sedang dijalankan oleh pengguna agar lebih mudah diperhatikan.

Malah di layar Expose pengguna bisa menjalankan aplikasi secara langsung. Misalnya bila Expose menampilkan berkas video, kita bisa langsung memutar video tersebut tanpa perlu menutup aplikasi lain.

Pada peramban Safari, Apple menangani plug-in yang kadang-kadang menyebabkan crash pada peramban. Caranya melalui pemisahan prosesnya. Alhasil, bila plug-in bermasalah, ia tak akan menyebabkan peramban ikut bermasalah.

Untuk fitur kantoran, Snow Leopard sudah menyediakan aplikasi Microsoft Exchange Server 2007 yang sudah built-in (tanpa perlu membeli software terpisah seperti pesaingnya). Aplikasi ini sudah mendukung Mail, Address Book, dan iCal untuk mengirim serta menerima e-mail, membuat dan merespons undangan pertemuan, serta mencari dan mengatur daftar kontak.

Untuk menambahkan lampiran pada Mail, pengguna cukup dengan mengklik lampiran (bisa berupa foto atau berkas lain), menahan tetikus, lalu "menjatuhkan" berkas itu di lembaran Mail.

Kunci rahasia perubahan tersebut ada pada tiga teknologi yang diterapkan di dalam Snow Leopard. Ketiganya adalah teknologi 64-bit, Grand Central Dispatch (GCD), dan OpenCL.

Teknologi 64-bit ini diciptakan untuk mengoptimalkan RAM yang besar agar kinerja sistem terdongkrak. GCD memungkinkan pengembang peranti lunak memanfaatkan prosesor multicore.

Adapun OpenCL adalah standar terbuka yang memakai bahasa program C. Bahasa ini memungkinkan pengembang memanfaatkan kekuatan graphics processing unit untuk mengerjakan pekerjaan yang melampaui kebutuhan grafis biasa.

Menariknya, pengguna Leopard atau Mac OS X versi 10.5.8 bisa meng-upgrade sistemnya dengan biaya hanya sebesar Rp 379 ribu. Bagi pengguna keluarga dengan lisensi lima komputer, biayanya sebesar Rp 629 ribu.

Adapun bagi pengguna sistem operasi Tiger dengan komputer Mac berbasis Intel bisa membayar Rp 2,099 juta untuk mendapatkan Snow Leopard, iLife 09, dan iWork 09. Sedangkan paket keluarga tersedia dengan banderol Rp 2,79 juta.

Snow Leopard membutuhkan komputer dengan memori RAM minimal 1 gigabita. Sistem operasi ini dirancang untuk dapat bekerja pada komputer Mac tipe apa pun dengan prosesor Intel.

DEDDY SINAGA

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

1 hari lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

Bocoran terbaru mengungkap bahwa Apple sedang bersiap memproduksi perangkat Macbook dan iPhone yang bisa dilipat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

2 hari lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

5 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

6 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

6 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

7 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

7 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya