TEMPO Interaktif, Montevideo - Berbahagialah pelajar di Uruguay karena sekarang mereka mendapatkan sebuah laptop. Pemerintah membagikan sebuah laptop XO kepada 362 ribu pelajar, masing-masing satu unit.
Presiden Uruguay Tabare Vazquez pekan lalu datang dengan laptop model terakhir XO di sebuah Sekolah Dasar negeri di Montevideo. Negara ini menjadi negara yang pertama menyediakan laptop bagi setiap pelajar sekolah dasar.
Direktur Laboratorium Teknologi dan Perwakilan Plan Ceibal Miguel Brechner mengakui pelaksanaan program ini tak mudah. Karena berbagai kendala yang ada di lapangan. "Tidak sederhana untuk menangani program pendidikan dengan laptop ini," ujar Brechner.
Menurut Brechner program ini bertujuan mengurangi kesenjangan dunia digital dan dunia pengetahuan. Disebutkan dalam dua tahun sebanyak 362 ribu pelajar dan 18 ribu orang lainnya telah terlibat dalam skema proyek The Plan Ceibal atau Education Connect.
Proyek ini membuat banyak keluarga bisa mengakses seluruh dunia dengan komputer dan Internet untuk pertama kalinya. Negara ini menjadi bagian dari proyek Satu Laptop per anak, yang digerakkan oleh Nicholas Negroponte. Ide awal Negroponte adalah menyediakan laptop dengan harga US$ 100 atau 60 euro atau senilai hampir Rp 1 jutaan.
Untuk menyediakan laptop tersebut, Uruguay menganggarkan kurang dari 5 persen anggaran pendidikan negara. Dana yang disediakan yakni US$ 260 per anak. Harga itu termasuk untuk dana perawatan, perbaikan, pelatihan untuk guru, dan koneksi Internet.
Program ini menjadi salah satu program kampanye Presiden Tabare Vazquez menjelang pemilihan umum 25 Oktober mendatang. Banyak guru atau kepala sekolah yang mengakui terobosan ini sebagai sebuah revolusi. Tetapi ada banyak yang juga menolak, di antaranya guru karena pada prakteknya tidak mudah mengubah cara mereka mengajar.
"Ini akan membantu kami lebih banyak tapi tidak mudah," ujar Lourdes Bardino, kepala sekolah di Las Piedras.
DIAN YULIASTUTI | BBC
