Mengapa Manusia Hidup Lebih Lama Daripada Primata Lainnya

Reporter

Editor

Selasa, 8 Desember 2009 22:04 WIB

TEMPO Interaktif, Los Angeles - Meski memiliki kemiripan secara genetis dengan manusia, simpanse dan kera besar mempunyai batas usia maksimum yang jarang melampaui 50 tahun. Manusia memiliki rentang usia yang jauh lebih lama berkat perubahan pada gennya, yang memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan lebih baik terhadap tingkat infeksi dan inflamasi. Perbedaan itu, kata Caleb Finch, peneliti dari Fakultas Gerontologi University of Southern California, Amerika Serikat, juga membuat manusia mampu beradaptasi terhadap tingginya kadar kolesterol akibat pola makan yang kaya akan daging-dagingan.

Dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi Desember, Finch mengungkapkan bahwa keuntungan evolusi genetik yang dipicu oleh perbedaan dalam untaian DNA dan perbaikan pola makan juga membuat manusia lebih rentan terhadap penyakit penuaan, seperti kanker, jantung, dan demensia bila dibanding dengan primata lainnya.

Finch menduga kunci utama usia panjang manusia adalah gen yang beradaptasi terhadap paparan inflamasi yang jauh lebih tinggi. "Selama bertahun-tahun, asupan daging merah, terutama daging mentah yang terinfeksi parasit dalam era sebelum dikenalnya budaya memasak, merangsang inflamasi kronis yang mengarah pada sejumlah penyakit penuaan," kata Finch.

Selain perbedaan pola makan di antara beragam spesies primata, manusia mengembangkan varian unik dalam gen transportasi kolesterol, apolipoprotein E, yang juga mengatur inflamasi dan beragam aspek penuaan dalam otak serta pembuluh darah. ApoE3 hanya ditemukan pada manusia, dan mungkin apa yang disebut Finch sebagai "gen adaptif daging" yang telah meningkatkan rentang usia manusia.

Sebaliknya, alel minor, ApoE4, dapat menimbulkan gangguan perkembangan neuronal ketika diekspresikan pada manusia, seperti memperpendek rentang usia manusia sampai empat tahun dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan alzeimer hingga tujuh kali lipat. Manusia pembawa ApoE4 memiliki total kadar kolesterol darah lebih tinggi, makin banyak lemak darah yang teroksidasi, dan risiko terkena penyakit jantung koroner serta alzeimer. "Fungsi ApoE pada simpanse lebih mirip ApoE3 'baik', yang berperan dalam menjaga risiko penyakit jantung dan alzeimer tetap rendah," kata Finch.

Hal itu sesuai dengan kondisi kesehatan simpanse di penangkaran, yang umumnya memiliki tingkat penyakit jantung dan alzeimer yang rendah ketika mereka beranjak tua.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

23 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

43 hari lalu

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

11 Januari 2024

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit Anoreksia, gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius. Ini gejala dan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

25 November 2023

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.

Baca Selengkapnya

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

3 November 2023

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

22 September 2023

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Penumpukan Lemak

4 September 2023

5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.

Baca Selengkapnya

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

25 Mei 2023

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Mei 2023

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.

Baca Selengkapnya

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

13 Mei 2023

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?

Baca Selengkapnya