Microsoft Akan Bertahan Di Cina

Reporter

Editor

Selasa, 19 Januari 2010 09:34 WIB

AP/Eugene Hoshiko
TEMPO Interaktif, New York - Jika perusahaan Google merencanakan hengkang dari Cina, maka perusahaan piranti lunak Microsoft tetap akan bertahan di negeri tirai bambu itu. Microsoft tidak merencanakan menarik bisnisnya keluar dari Cina setelah Google Inc terancam menghentikan bisnisnya karena klaim serangan cyber pada layanan emailnya.

CEO Microsoft Steve Balmer sebagaimana dikutip CNBC mengatakan hal itu pada Kamis (14/1) waktu setempat. "Serangan cyber tidak menguntungkan jalan hidup, tidak hanya di Cina tapi juga diluar," ujar Balmer. "Kami tetap beroperasi di Cina. Kami akan tetap menghormati hukum," ujar Balmer lagi.

Sebelumnya pesaing Microsoft, Google, mengatakan lebih dari 20 perusahaan besar telah menjadi target serangan yang terorganisir di Cina. Microsoft sendiri mengatakan tidak mempunyai bukti dari layanan email atau jaringan perusahaan telah diserang. "Bisnis akan tetap berjalan seperti biasanya di Cina," ujarnya.

Google mengatakan pertengahan Desember mendeteksi serangan pada infrastruktur perusahaannya dari Cina karena pencurian hak intelektual. Dia mengatakan lebih dari 20 perusahaan telah tersusupi meski sebenarnya pakar cyber mengatakan lebih banyak lagi yakni 34 perusahaan.

Perusahaan keamanan McAfee mengatakan serangan sebelumnya terjadi pada Google dan bisnis lainnya. Mereka juga mengeksploitasi kelemahan Internet Explorer. Microsoft kemudian mengirimkan saran untuk memberikan pertolongan mitigasi pada pengguna atas masalah tersebut.

Balmer mengatakan serangan adalah hal biasa. "Kami diserang tiap hari dari semua bagian dunia dan saya pikir setiap orang juga begitu. Kami tidak melihat yang luar biasa," ujarnya.

Pemerintah Cina sendiri tidak mengkhawatirkan rencana hengkangnya Google karena hacking dan penyensoran. Pemerintah Cina mengatakan keputusan raksasa internet itu tidak bakal mempengaruhi hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Juru bicara Menteri Perdagangan Cina Yao Jian mengatakan masih banyak cara untuk mengatasi kembali isu Google.Tidak hanya Google. Dia menegaskan semua perusahaan asing harus menghormati hukum Cina.

"Keputusan yang dibuat Google tidak akan mempengaruhi hubungan perdagangan dan ekonomi Sino-US, sebagai dua sisi mempunyai cara untuk mengkomunikasikan dan menegoisasikan satu sama lain," ujar Yao Jian dalam keterangan persnya. "Kami percaya dengan hubungan dagang yang sehat dengan Amerika Serikat," ujarnya.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan terlalu dini untuk mengetahui hubunganAS-Cina bakal terpengaruh oleh hengkangnya Google.

REUTERS | DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

13 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

16 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

19 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

1 hari lalu

Bahas Pengembangan AI, Microsoft Diagendakan Bertemu Empat Perusahaan Raksasa Teknologi

Microsoft menyusun agenda pertemuan untuk membicarakan artificial intelligence atau AI bersama para eksekutif raksasa teknologi di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya