Perangi Obesitas Dengan Lidah Lalat Buah  

Reporter

Editor

Selasa, 23 Februari 2010 08:44 WIB

Jam biologis yang mempengaruhi keputusan lalat buah Drosophila sp untuk makan atau tidak makan ditemukan dalam sel sensor rasa dan berhubungan langsung dengan kebiasaan makan serangga itu.
TEMPO Interaktif, Houston - Lidah lalat buah yang superkecil ternyata memberikan jawaban besar atas pertanyaan mengenai kebiasaan makan manusia. Sebuah studi yang dilakukan tim dari Texas A&M University mengungkap bahwa lidah itu kemungkinan juga menawarkan jalan baru untuk menangani obesitas.

Pakar biologi Paul Hardin bersama rekannya Abhishek Chatterjee, Shintaro Tanoue dan Jerry Houl, meneliti organ perasa pada proboscis (lidah) Drosophila, yang memicu hasrat lalat buah untuk makan atau sebaliknya. Mereka menemukan bahwa beberapa faktor, terutama jam tubuh harian serangga itu, menentukan perilaku makan, dan sensitivitas rasa yang sama ini kemungkinan juga berlaku pada manusia.

Hasil riset mereka dipublikasikan dalam jurnal Current Biology terbaru. ”Jam biologis yang mempengaruhi keputusan untuk makan atau tidak makan ditemukan dalam sel sensor rasa, yang mengirimkan sinyal untuk makan,” kata Hardin. “Begitu sinyal dikirimkan, otak akan memberitahu lalat untuk makan atau tidak, tapi semua itu tampaknya bergantung pada waktu harian. “Jam” ini memiliki tautan langsung dengan kebiasaan makan.”

Drosophila, yang umum disebut lalat buah dan berukuran lebih kecil daripada sebutir beras, ditemukan di seluruh penjuru dunia. Genus Drosophila, yang berarti penggemar embun dalam bahasa Latin itu terdiri dari 1.500 spesies.

Seperti lalat lain, Drosophila mempunyai insting alami untuk mencari makan, “Dan mereka selalu mencari sesuatu untuk dimakan,” kata Hardin. “Jam biologis ini mengendalikan sensitivitas terhadap makanan dan juga mempengaruhi bagaimana mereka makan.”

Riset mereka menunjukkan sensitivitas tertinggi terhadap gula terjadi di siang hari, dan berkurang di malam hari. “Tapi jika jam itu dihilangkan, lalat akan melahap lebih banyak makanan. Jadi jam ini tampaknya menekan keinginan untuk makan pada waktu tertentu,” katanya.

Hardin mencatat adanya persamaan dengan membandingkan hasrat makan lalat buah dan manusia. Seperti telah lama diketahui, manusia juga memiliki jam biologis. “Jika jam dalam sel sensor rasa manusia juga mengendalikan kapan dan berapa banyak kita makan, itu sangat berdampak pada kenaikan berat badan,” ujarnya. “Memahami bagaimana jam itu mengendalikan pola makan berpotensi untuk menemukan jalan memerangi obesitas.”

TJANDRA l SCIENCEDAILY

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya