Dengan Sayuran dan Cokelat, Mobil Balap Formula Tiga Bisa Melesat

Reporter

Editor

Rabu, 10 Maret 2010 15:31 WIB

Mobil balap Formula 3 dengan bahan bakar cokelat dan sayuran karya Universitas Warwick Inggris. REUTERS| Adam Hunger

TEMPO Interaktif, Boston - Diisi dengan sisa-sisa cokelat serta berbagai komponen meliputi wortel, kentang dan sayuran, mobil balap Formula 3 berhasil melesat. Inilah mobil balap pertama dengan bahan bakar sayur-sayuran yang memiliki kecepatan 135 kilometer per jam dan melesat dari nol sampai 60 kilometer per jam dalam waktu 2,5 detik.

Terdengar gila ya? Belum itu saja – bantalan remnya terbuat dari kacang mete meski masih dalam pengembangan.

Lola, itulah nama mobil balap karya Universitas Warwick yang mencampur bahan bakar ramah lingkungan pertama di dunia untuk mobil balap dengan bahan-bahan yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan. Peneliti dari universitas ini memamerkan karya mereka di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam konferensi energi di Boston.

"Dia (mobil balap itu) sangat ramah lingkungan, mengambil bahan-bahan yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Ia membolehkan orang terlibat dengan daur ulang ini tanpa jari-bergoyang-goyang," kata Kerry Kirwan, salah satu desainer mobil di universitas itu.

"Masyarakat benar-benar jatuh hati dengan mobil ini, karena menyenangkan," katanya.

Advertising
Advertising

Banyak komponen mobil justru lebih banyak ditemukan di pasar petani - atau dalam tong sampah, karena sebagian besar bahan adalah limbah rumah tangga atau industri.

Mesin 2.0 liter BMW ini telah diubah menjadi mesin diesel dari meminum bensin kemudian dikonfigurasi untuk berjalan dengan bahan bakar berasal dari limbah dari pabrik cokelat atau tanaman lain yang berbasis minyak.

Keunikan fitur Lola lainnya adalah radiator yang mengubah ozon kembali menjadi oksigen. "Ini merupakan mobil balap yang membersihkan saat melaju," kata Steve Maggs, anggota lain dari tim desain.

Mobil balap Formula 3 ini digarap selama lebih dari sembilan bulan untuk mengembangkannya dan biayanya menyedot sekitar US$ 200.000 atau sekitar Rp 1,8 miliar.

Kirwan mengatakan bahwa pemikiran di balik proyek ini adalah menemukan cara untuk menempatkan bahan-bahan daur ulang sebagai ujian. "Banyak dari teknologi ini adalah lompatan besar.”


REUTERS| NUR HARYANTO

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya