TEMPO Interaktif, Jakarta - Google Inc. harus berhadapan dengan Viacom Inc. di pengadilan. Proses hukum ini terkait penayangan sejumlah acara jaringan Viacom, seperti The Colbert Report", dan "The Daily Show" dalam situs milik Google Inc., Youtube.
Viacom menuding Google dan Youtube menyangkan video 'curian' tanpa ijin. Namun penyangan sejumlah video terjadi sebelum Youtube dibeli Google. Persoalan semakin pelik karena Youtube menganggap Viacom hanya ingin iklan gratis dari acara televisinya. Sebenarnya hakim distrik Amerika Serikat telah meminta keduanya menempuh jalur di luar pengadilan.
Google telah menawarkan US$ 590 juta kepada Viacom untuk lisensi sejumlah video yang terlanjur tanyang di Youtube. Tapi Viacom, pemilik jaringan kabel TV dan Paramout Pictures termasuk Comedy Central, ini menginginkan Google dan Youtube mengganti US$ 1 miliar.
Youtube dibeli Goole sebesar US$ 1.76 miliar pada November 2006. Viacom berusaha masuk dalam kepemiliki Youtube sebagai tim Google.
Dalam pemeblaan Youtube menyatakan penayangan klip di situsnya bisa menambah banyak penonton. Adapun Google berdalih pemilik situs bisa bebas dari tuntutan pelanggaran hak cipta selama mereka tak memasukkan sendiri materi itu.
Berdasarkan dokumen persidangan terdapat pertukaran email antara penemu YouTube, Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim yang bisa menguntungkan Viacom. Pembicaraan mereka dinilai mengarah pada adanya pelanggaran hak cipta. Karim meninggalkan YouTube sebelum dibeli Google. Pembicaraan email mereka dimiliki Viacom melalui komputer pribadi Karim. Padahal Hurley mengaku rekaman pembicaraan tersebut sudah hilang.
YouTube masih dalam uji coba atau "beta," pada saat Chen dna Hurley menuliskan email mereka. Situs ini tak membuang status beta sampai December 2005 ketika YouTube memasukkan 6,000 video klip per hari. Sekarang menampilkan 500 juta video.
AP | PURW