Ristek dan Kalbe Farma Gelar RKSA 2010 Bagi Peneliti  

Reporter

Editor

Selasa, 23 Maret 2010 21:56 WIB

kalbe.co.id

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan PT Kalbe Farma menyelenggarakan Ristek-Kalbe Science Awards 2010. Kegiatan ini terbuka bagi para peneliti life sciences Indonesia, khususnya bidang kesehatan, kedokteran, dan pangan fungsional.

Penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung untuk kedua kalinya itu diharapkan dapat mendorong para peneliti untuk terus berprestasi dan melakukan penelitian yang berguna bagi masyarakat. “Penghargaan ini adalah wujud kepedulian serta misi PT Kalbe Farma sebagai perusahaan farmasi berbasis iptek untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kehidupan yang lebih baik,” kata pendiri sekaligus senior adviser PT Kalbe Farma, Boenjamin Setiawan.

Deputi Bidang Pengembangan Sistem Iptek Nasional, Kementerian Riset dan Teknologi, Amin Soebandrio, menyatakan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor yang amat menentukan kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. “Ilmuwan atau peneliti, baik dari kalangan perguruan tinggi maupun lembaga penelitian, memegang peranan kunci karena mereka ujung tombak pengembangan iptek,” katanya.

Boenjamin berharap perusahaan lain dapat mengikuti jejak mereka menyelenggarakan program serupa. “Anggaran penelitian untuk peneliti Indonesia itu kecil sekali, jauh tertinggal dibandingkan dengan anggaran penelitian negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand,” katanya. “Bahkan rasio penelitinya pun tertinggal.”

Penghargaan yang akan diberikan dalam RKSA 2010 terdiri atas dua kategori, yaitu young scientist awards, yang akan diberikan kepada peneliti muda Indonesia, dan best research awards. Kategori Young Scientist Awards khusus bagi peneliti berusia maksimal 40 tahun per 24 September 2010, saat para pemenang ditetapkan.

Pemenang young scientist awards akan menerima penghargaan hibah senilai Rp 50 juta. Untuk kategori best research awards, terbaik 1 akan menerima Rp 50 juta, sedangkan terbaik 2 menerima Rp 30 juta dan terbaik 3 memperoleh Rp 15 juta.

Pendaftaran peserta akan dibuka sampai 30 Juni 2010. Para peserta diminta mengirimkan hasil riset mereka maksimal lima tahun ke belakang (kategori best research awards) dan hasil riset yang telah diajukan dalam RKSA 2008, tak boleh diajukan lagi dalam program ini. “Bidang yang dilombakan adalah yang terkait dengan life sciences dan teknologi untuk pembangunan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, atau terkait farmasi, kedokteran, dan pangan fungsional yang meliputi obat atau sediaan obat, diagnostik, dan metode pengobatan,” kata Pre Agusta, Supply Chain Director PT Kalbe Farma, selaku ketua panitia penghargaan.

Seleksi akan dilakukan dalam tiga tahap penjurian. Listyani Wijayanti, staf ahli bidang pangan dan kesehatan di Kementerian Riset dan Teknologi, selaku anggota tim juri memaparkan bahwa pada tahap pertama, tim juri akan memilih 15 finalis, yang terdiri atas lima finalis young scientist awards dan 10 finalis best research awards. Dalam tahap terakhir, setiap finalis harus melakukan presentasi di depan dewan juri dan tim juri.

TJANDRA DEWI

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

10 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

50 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

50 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

50 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya