Kulit Bisa Jadi Pengganti Touchpad

Reporter

Editor

Kamis, 8 April 2010 18:49 WIB

.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kombinasi sensor bio-akustik sederhana dan sejumlah mesin belajar canggih memungkinkan orang menggunakan telapak tangan atau bahkan setiap bagian tubuh sebagai pengendali touchpads ponsel cerdas atau piranti mobile lain.

Chris Harrison PhD, mahasiswa jurusan Interaksi Manusia-Komputer Carnegie Mellon University, mengembangkan teknologi yang disebut Skinput. Ia meneliti bersama rekannya Desney Tan dan Dan Morris di Microsoft Research.

Harrison akan menjelaskan teknologi dalam tulisan pada 12 April, di CHI 2010, konferensi tahunan Association for Computing Machinery on Human Factors in Computing Systems di Atlanta.

Skinput, seperti tertuang dalam situs pribadi Harrison, bisa membantu menjadikan kekuatan komputasi pada perangkat yang mudah dipakai atau dibawa. Ukuran kecil ponsel pintar, MP3 player dan perangkat portabel lain selama ini sangat tebatasi ukuran dan utilitasnya oleh keypad, sentuh atau mouse.

"Dengan Skinput, kami bisa menggunakan kulit kita sendiri - organ tubuh terbesar - sebagai perangkat input," kata Harrison. "Ini seperti berpikir gila, kami memanggil langsung melalui tubuh, tapi ternyata masuk akal. Kulit selalu bersama kita, dan menjadikannya sebagai sentuhan interaktif akhir."

Horrison kini sedang magang di Microsoft Research dalam membuat prototipe pada musim panas lalu. Ia memasang sensor akustik pada lengan atas. Sensor ini menangkap suara yang dihasilkan oleh tindakan seperti menjentikkan jari atau menekan bersama-sama, atau menekan lengan. Bunyi ini tak dikirim melalui udara, tetapi oleh gelombang jaringan kulit dan tulang atau tekanan.

Harrison dan koleganya menemukan setiap ketukan ujung jari ke salah satu dari lima lokasi di lengan, atau tekan satu dari 10 lokasi di lengan menghasilkan tanda akustik unik yang diidentifikasi program mesin yang bisa belajar. Program komputer ini mampu menentukan tanda tangan dari setiap jenis tekan dengan menganalisis 186 fitur dari sinyal akustik, termasuk frekuensi dan amplitudo.

Dalam uji coba yang melibatkan 20 subyek, sistem mampu mengklasifikasikan input dengan akurasi 88 persen secara keseluruhan. Akurasi tergantung kedekatan sensor dan input; keran lengan bawah bisa diidentifikasi dengan akurasi 96 persen. Ini terjadi bila sensor terpasang di bawah siku. Akurasi menjadi 88 persen ketika sensor berada di atas siku. Di telapak tangan diidentifikasikan dengan akurasi 97 persen.

"Tiada yang super canggih tentang sensor itu sendiri," kata Harrison. " Seperti mouse komputer - perangkat mekanik sendiri tidak revolusioner, tetapi digunakan dengan cara revolusioner."

Prototipe meliputi ban pengatur sensor dan sebuah proyektor kecil di atas tombol berwarna ke lengan si pemakai. Proyektor bisa digunakan untuk menavigasi menu perintah. Tombol diproyeksikan ke telapak tangan.

Perangkat sederhana, seperti MP3 player, bisa dikendalikan hanya dengan menyentuhkan ujung jari ke telapak tangan.

Akurasi dari alat ini bisa berubah sesuai besar lengan atas, pengatur sensor, usia dan jenis kelamin. Jenis kegiatan juga mempengaruhi sinyal.

Hasil karya Harrison ini mendapat pujian dari penasehatnya di HCII, Professor Scott Hudson. "Chris adalah bintang baru," kata Hudson.

SCIENCEDAILY | PURW

Advertising
Advertising

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya