TEMPO Interaktif, Jakarta - Usamah Bin Ladin pun ditolak oleh Facebook. Juru bicara Facebook, Andrew Noyes, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghapus sebuah page Facebook berjudul Osama Bin Laden dari daftar.
Padahal, page pemimpin Al-Qaidah itu sudah memiliki 1.000 lebih fan.
“Orang-orang sering mencoba mendaftarkan account palsu atas nama orang yang terkenal maupun tidak dan kami memiliki sejumlah ukuran teknis yang didesain untuk mencegah kebiasaan itu,” kata Noyes kepada kantor berita AFP hari ini.
Menurut Noyes, kadang-kadang itu keterusan. “Tapi memang tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa account yang dipertanyakan atau lusinan orang lain yang ingin merepresentasikan diri sebagai Usamah Bin Ladin memiliki keterkaitan dengannya,” kata Noyes.
Account yang dihapus mulai Jumat pekan lalu, telah mengirimkan pidato dan rekaman suara Usamah. Kantor berita ABC News melansir bahwa rekaman suara itu diproduksi oleh A-Sahab Media Group, perusahaan yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.
Halaman page itu menyebutkan Bin Ladin sebagai Pangeran Mujahidin. Lokasinya disebutkan di “Pegunungan-pegunungan dunia”.
DEDDY SINAGA | AFP
Padahal, page pemimpin Al-Qaidah itu sudah memiliki 1.000 lebih fan.
“Orang-orang sering mencoba mendaftarkan account palsu atas nama orang yang terkenal maupun tidak dan kami memiliki sejumlah ukuran teknis yang didesain untuk mencegah kebiasaan itu,” kata Noyes kepada kantor berita AFP hari ini.
Menurut Noyes, kadang-kadang itu keterusan. “Tapi memang tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa account yang dipertanyakan atau lusinan orang lain yang ingin merepresentasikan diri sebagai Usamah Bin Ladin memiliki keterkaitan dengannya,” kata Noyes.
Account yang dihapus mulai Jumat pekan lalu, telah mengirimkan pidato dan rekaman suara Usamah. Kantor berita ABC News melansir bahwa rekaman suara itu diproduksi oleh A-Sahab Media Group, perusahaan yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.
Halaman page itu menyebutkan Bin Ladin sebagai Pangeran Mujahidin. Lokasinya disebutkan di “Pegunungan-pegunungan dunia”.
DEDDY SINAGA | AFP
