TEMPO Interaktif, Jakarta - Satu lagi alasan untuk menjauhkan diri anda dari minuman bersoda dan makanan cepat saji. Penelitian terbaru dari Faseb Journal memaparkan tingginya kadar fosfat dapat mengakibatkan tanda-tanda penuaan, seperti kerutan.
Tingginya kadar fosfat juga dapat mengakibatkan sakit ginjal, mengganggu kerja jantung dan peredaran darah karena terjadinya pekapuran serta terhentinya pertumbuhan sel kulit dan otot.
"Diet dan menyeimbangkan kadar fosfat menjadi penting untuk hidup sehat," kata M. Shawkat Razzaque, M.D., Ph.D., dari Department of Medicine, Infection and Immunity, Harvard School of Dental Medicine.
Dalam penelitian ini, tim peneliti Razzaque menggunakan tikus untuk membuktikan dampak tingginya kadar fosfat dalam tubuh. Tikus yang diberi makanan berkadar fosfat tinggi, seperti soda rata-rata hidup dalam waktu delapan sampai 15 minggu. Sementara tikus lainnya diberi kadar fosfat yang rendah dan dapat hidup lebih dari 20 minggu. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya fosfat dapat mempengaruhi lama hidupnya tikus, sebagaimana juga berpengaruh pada mamalia lainnya, termasuk manusia.
Rini K | Sciencedaily
Berita terkait
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat
31 Agustus 2017
Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.
Baca SelengkapnyaJangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya
8 Agustus 2017
Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.
Baca SelengkapnyaAlpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?
8 Agustus 2017
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.
Baca SelengkapnyaSuperfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya
1 Agustus 2017
Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Baca SelengkapnyaBPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional
3 Juni 2017
Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah
21 April 2017
Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.
Baca SelengkapnyaCabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi
2 Maret 2017
Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.
Baca SelengkapnyaAwasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling
1 Februari 2017
Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.
Baca SelengkapnyaKacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging
12 Desember 2016
"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"
Baca SelengkapnyaPeneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna
18 November 2016
Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es
Baca Selengkapnya