TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan Yankee Grup menunjukkan satu dari delapan pelanggan televisi berbayar dan tivi kabel akan menghentikan layanan tersebut pada tahun ini. Penelitian ini dilakukan melalui survey terhadap lebih dari 6000 pelanggan televisi berbayar dan tivi kabel di Amerika Serikat.
Selain akan menghentikan layanan tivi kabel dan tivi berbayar, sebagian dari responden memilih untuk beralih dari layanan premium menjadi layanan standar atau biasa. Penghentian atau penurunan pilihan layanan merupakan imbas dari bebasnya layanan pengunduhan film atau musik melalui internet atau streaming tv. "Ini akan mengubah pola pikir konsumen," kata Vince Vittore, analis dari Yankee Grup.
Menurut penelitian ini, para pelanggan televisi berbayar memilih untuk menghentikan layanan tersebut karena semakin mahalnya biaya untuk berlangganan, dengan rata-rata pembayaran U$71 (sekitar Rp 650 ribu) setiap bulan. Sementara itu, masyarakat telah menemukan alternatif dalam menikmati film, musik dan berita terbaru secara murah bahkan gratis melalui internet. Selama satu bulan lalu, tercatat lebih dari 180 juta warga Amerika Serikat yang menonton 31 juta video melalui internet.
Rini K | CNN
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
2 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
9 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
9 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
21 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
25 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
25 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
29 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
32 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
42 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights
56 hari lalu
Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.
Baca Selengkapnya