TEMPO Interaktif, Inggris - Perusahaan jasa profesional Ernest & Young mengatakan tujuh dari sepuluh perusahaan terbesar di dunia mengluarkan dana yang lebih besar untuk menanggulangi perubahan iklim.
Ernest & Young telah mensurvei 300 perusahaan, meliputi bisnis penerbangan, perbankan dan industri kimia. Hampir separuh dari jumlah itu mengaku mengeluarkan 0,5 persen tambahan dari pendapatan mereka untuk menghemat energi. Sebanyak 90 diantaranya melakukan penghematan energi karena permintaan pelanggan.
Pengeluaran tambahan sebesar itu menunjukkan kalangan bisnis juga mencoba mencari solusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan global. Tindakan ini juga disebabkan Konferensi Perubahan Iklim yang diselenggarakan di Kopenhagen pada Desember tahun lalu tak menghasilkan kesepakatan apapun.
"Karena konferensi itu menghasilkan ketidakpastian, maka pebisnis khawatir akan menurunkan investasi," kata Direktur Ernest & Young wilayah Inggris, Doug Johnston.
Perusahaan yang diteliti, jelas Johnston, berlokasi di 16 negara di dunia termasuk Amerika Serikat dan Cina dengan pendapatan tahunan rata-rata lebih dari US$ 1 miliar. Dari 16 perusahaan itu, sekitar empat atau lima diantaranya akan berinvestasi di sektor efisensi energi tahun depan. Lebih dari separuh perusahaan yang disurvey tadi berencana membuat produk yang ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon.
Rini K | Bloomberg
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya