TEMPO Interaktif, Ankara - Presiden Turki Abdullah Gul mengecam aksi pelarangan penggunaan YouTube dan beberapa layanan dari daring pencari Google. Kecaman itu disampaikan melalui akun twitternya.
Melalui akun yang dikirim pada 10 Juni lalu, Abdullah mengatakan menerima banyak keluhan tentang pelarangan tersebut. "Saya menentang pelarangan tersebut," katanya.
Kecaman Presiden Turki itu dikeluarkan lantaran Dewan Telekomunikasi Turki memerintahkan pemblokiran akses tersebut karena alasan hukum.
Sejak awal bulan lalu, Turki yang menutup akses ke 3.700 situs dengan alasan politis. Penutupan tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak 2008 karena munculnya video di situs YouTube dengan gambar seseorang yang mirip Kemal Ataturk, pendiri Turki modern yang sedang mabuk-mabukan. Di negara itu, peran presiden hanya sebagai seremonial belaka, keputusan dan aturan strategis lainnya diambil oleh perdana menteri dan kabinet.
Meskipun demikian, Abdullah telah memerintahkan instansi terkait untuk memberikan solusi terhadap aturan tersebut. Menurut dia, pemblokiran terhadap situs YouTube dan beberapa layanan Google itu juga telah dikecam sejumlah kelompok hak asasi manusia dan asosiasi pengawas media.
Reuters | Rini K
Berita terkait
Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp
22 jam lalu
Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
11 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
18 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
18 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
30 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
34 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
35 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
38 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
42 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
51 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca Selengkapnya